Keseragaman dalam Akuntansi: Pendekatan dan Model | Analisa keuangan



Mari kita melakukan studi mendalam tentang pendekatan dan model keseragaman dalam akuntansi.

Pendekatan Keseragaman:

(i) Pendekatan Bisnis:

Pendekatan keseragaman ini berorientasi terutama pada pengguna data akuntansi. Ini memperhitungkan karakteristik bisnis dan lingkungan bisnis tempat data dikumpulkan, diproses, dan dikomunikasikan.

Pendekatan ini mirip dengan mekanisme yang digunakan oleh orang Amerika pada awal 1950-an yang mereka gunakan untuk mengembangkan GAAP di Amerika Serikat meskipun jangkauan penerapannya biasanya lebih sempit daripada sistem akuntansi keuangan nasional yang lengkap.

(ii) Pendekatan Ekonomi:

Ini adalah pendekatan makro. Ia memiliki premis tatanan sosial karena pada dasarnya terkait dengan kebijakan publik. Salah satu dasar pendekatan keseragaman ekonomi adalah pusat kendali kegiatan ekonomi industri di suatu negara.

(iii) Pendekatan Teknis:

Pendekatan akuntansi teknis untuk pengembangan keseragaman pada umumnya terbatas pada karya akademisi. Pendekatan ini analitis dalam upaya untuk memperoleh skema keseragaman dari prinsip dasar pembukuan. Titik awal yang logis untuk pendekatan ini adalah bagan alur komprehensif dari proses akuntansi umum.

Model Keseragaman Akuntansi:

DD Hashim dan JS Arpan dalam bukunya “International dimensions of accounting” yang diterbitkan pada tahun 1988 merujuk pada tiga model keseragaman akuntansi sebagai berikut:

(i) Model keseragaman mutlak.

(ii) Model keseragaman yang tidak langsung.

(iii) Model keseragaman tujuan.

(i) Model Keseragaman Mutlak:

Pendekatan ini berkonsentrasi pada pengembangan seperangkat metode akuntansi yang dapat diterima secara internasional yang dapat menjadi solusi yang memungkinkan untuk menyelaraskan praktik akuntansi yang berbeda. Pendekatan ini dapat meningkatkan keterbandingan laporan keuangan internasional dan dapat mengatasi kesalahpahaman tentang keandalan laporan keuangan.

(ii) Model Keseragaman Tak Langsung:

Model ini dikembangkan pada tahun 1965 oleh sebuah komite yang dibentuk oleh AICPA. Komite ini bertujuan untuk mengurangi praktik alternatif yang diikuti oleh para profesional akuntansi. Komite menyarankan agar model ini mengambil analoginya dari bidang kedokteran di mana seorang dokter dapat menemukan penyakit yang sama di antara pasiennya, perawatannya akan berbeda tergantung keadaan.

(iii) Model Keseragaman Purposif:

Model keseragaman tujuan didasarkan pada konsep utilitarian yang berarti bahwa metode akuntansi, standar, dan laporan disusun berdasarkan tujuan yang ingin dilayani oleh informasi akuntansi. Ini adalah model yang fleksibel. Negara-negara seperti AS sedang bergerak menuju penerapan model ini.

Related Posts