Pernyataan Berukuran Umum: Kelebihan dan Kekurangan | Laporan keuangan



Mari kita belajar tentang Pernyataan Ukuran Umum. Setelah membaca artikel ini, Anda akan mempelajari tentang: 1. Kelebihan Pernyataan Ukuran Biasa 2. Batasan Pernyataan Ukuran Biasa.

Keuntungan Pernyataan Ukuran Umum:

Keuntungan dari Pernyataan Ukuran Umum adalah:

(a) Mudah Dipahami:

Pernyataan Common-size membantu pengguna laporan keuangan untuk menjelaskan tentang rasio atau persentase masing-masing item terhadap total aset/kewajiban suatu perusahaan. Misalnya, jika seorang analis ingin mengetahui posisi modal kerja, ia dapat memastikan persentase masing-masing komponen aset lancar terhadap total aset perusahaan dan juga persentase bagian dari masing-masing komponen kewajiban lancar.

(b) Bermanfaat untuk Analisis Deret Waktu:

Pernyataan Common-Size membantu seorang analis untuk mengetahui tren yang berkaitan dengan persentase bagian dari setiap aset dalam total aset dan persentase bagian dari setiap kewajiban dalam total kewajiban.

(c) Sekilas Perbandingan:

Seorang analis dapat membandingkan kinerja keuangan secara sekilas karena tersedia persentase kenaikan atau penurunan masing-masing komponen biaya, aset, kewajiban, dll. Dan dia dapat dengan mudah memastikan rasio yang dibutuhkannya.

(d) Bermanfaat dalam menganalisis Komposisi Struktural:

Pernyataan Common-Size membantu analis untuk memastikan hubungan struktural dari berbagai komponen biaya/pengeluaran/aset/kewajiban, dll. terhadap total aset/kewajiban dan modal yang diperlukan.

Keterbatasan Pernyataan Ukuran Umum:

Pernyataan Common-Size tidak bebas dari hambatan.

Beberapa dari mereka adalah:

(a) Rasio Standar:

Pernyataan Common-Size tidak membantu untuk mengambil keputusan karena tidak ada rasio standar/persentase mengenai perubahan persentase dalam berbagai komponen aset, kewajiban, penjualan dll.

(b) Perubahan Tingkat Harga:

Pernyataan Common-Size tidak mengakui perubahan tingkat harga yaitu efek inflasi. Jadi, ini memberikan informasi yang menyesatkan karena didasarkan pada biaya historis.

(c) Mengikuti Konsistensi:

Jika konsistensi dalam prinsip akuntansi, konsep, konvensi tidak dipertahankan maka Common Size Statement menjadi sia-sia.

(d) Fluktuasi Musiman:

Pernyataan Common-Size gagal menyampaikan catatan yang tepat selama fluktuasi musiman di berbagai komponen penjualan, kewajiban aset, dll. misalnya penjualan dan stok penutup bervariasi secara signifikan. Dengan demikian, pernyataan tersebut gagal untuk memberikan informasi yang sebenarnya kepada pengguna laporan keuangan.

(e) Penutup Jendela:

Pengaruh window dressing dalam laporan keuangan tidak dapat diabaikan dan Common-Size Statements gagal memberikan posisi sebenarnya dari penjualan, aset, kewajiban, dll. karena efek buruk dari window dressing yang muncul dalam laporan keuangan.

(f) Unsur Kualitatif:

Pernyataan Common-Size gagal mengenali unsur-unsur kualitatif, misalnya kualitas pekerjaan, hubungan pelanggan, dll. saat mengukur kinerja perusahaan meskipun hal yang sama tidak boleh diabaikan.

(g) Posisi Likuiditas dan Solvabilitas:

Posisi likuiditas dan solvabilitas tidak dapat diukur dengan Common-Size Statement. Ini mempertimbangkan persentase kenaikan atau penurunan berbagai komponen penjualan, aset, kewajiban, dll. Dengan kata lain, tidak membantu untuk memastikan Rasio Lancar, Rasio Likuid, Rasio Modal Utang, Rasio Capital Gearing, dll. yang diterapkan dalam pengujian posisi likuiditas dan solvabilitas perusahaan.

Related Posts