
Dalam fisika massa adalah sifat materi yang menyebabkannya memiliki inersia atau kelembaman. (Inersia adalah ketahanan dari sebuah benda untuk setiap perubahan dalam gerakannya.) Istilah ini tidak boleh disamakan dengan berat, yang merupakan ukuran gaya gravitasi yang bekerja pada benda. Semakin besar massa suatu benda maka itu semakin inersia (sulit bergerak atau berubah kedudukan). Definisi yang lebih lama dari massa adalah jumlah isi materi dari sebuah benda -masih digunakan, tapi tidak berguna untuk para ilmuwan karena jumlah materi tidak dapat diukur secara langsung.
Massa diukur dalam satuan seperti pound dan kilogram. Nama-nama ini juga sering digunakan untuk satuan berat, tetapi satuan tersebut tidak sama. Pada abad ke-19, para ilmuwan percaya bahwa massa tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. Menurut prinsip ini, dikenal sebagai hukum kekekalan massa, massa abu dan gas yang dihasilkan ketika sepotong kayu terbakar harus persis sama dengan massa asli dari kayu ditambah massa dari oksigen yang bersatu dengan itu.

Dalam kondisi biasa, massa benda dapat dianggap konstan; tetapi beratnya, tidak konstan, karena gaya gravitasi bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Ada dua cara merujuk massa, tergantung pada hukum fisika yang mendefinisikannya: massa gravitasi dan massa inersia. Massa gravitasi suatu benda dapat ditentukan dengan membandingkan benda dalam keadaan setimbang dengan sekelompok massa standar; dengan cara ini faktor gravitasi dihilangkan.
Massa inersia dari benda adalah ukuran daya tahan benda terhadap percepatan oleh beberapa gaya eksternal. Suatu benda memiliki massa inersia dua kali lebih banyak daripada benda lain jika ia memerlukan gaya dua kali lebih besar untuk menghasilkan percepatan yang sama. Semua bukti tampaknya menunjukkan bahwa massa gravitasi dan inersia dari benda adalah sama, seperti yang dituntut oleh prinsip kesetaraan ekivalensi Einstein; sehingga pada lokasi yang sama (inersia) massa memiliki bobot yang sama.
Hari ini para ilmuwan percaya bahwa massa setara dengan energi dan massa total sebelum dan sesudah suatu proses yang persis sama hanya jika energi yang diperoleh atau hilang dalam proses tersebut diperhitungkan. Kesetaraan massa dan energi yang disimpulkan dari teori relativitas. Konsep ini penting dalam perhitungan yang berhubungan dengan reaksi nuklir dan partikel yang bergerak cepat. Pada proses sehari-hari (seperti pembakaran kayu) jumlah massa yang diperoleh atau hilang sebagai energi tidak signifikan dan hukum kekekalan massa masih dianggap berlaku.
Karena nilai numerik untuk massa suatu benda sama di mana pun di dunia, ia digunakan sebagai dasar acuan untuk banyak pengukuran fisik, seperti massa jenis dan kapasitas kalor. Menurut teori relativitas khusus, massa tidak sepenuhnya konstan tetapi meningkat sesuai kecepatan dengan rumus m = m0 / (1-v2 / c2), di mana m0 adalah massa diam benda, v adalah kecepatannya, dan c adalah kecepatan cahaya dalam ruang hampa. Peningkatan massa ini, bagaimanapun, tidak menjadi cukup besar sampai kecepatan yang sangat tinggi tercapai. Massa diam adalah massa dengan kecepatan nol. Teori relativitas khusus juga mengarah ke hubungan massa-energi Einstein, E = mc2, di mana E adalah energi, dan m dan c adalah massa (relativistik) dan kecepatan cahaya. Karena kesetaraan massa dan energi ini, hukum kekekalan energi diperluas untuk memasukkan massa sebagai bentuk energi.