Pemukiman Orang Pedesaan ­: Jenis dan Pola



Bacalah artikel ini untuk mengetahui jenis dan pola pemukiman masyarakat pedesaan ­!

Permukiman yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian ­di bidang pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan disebut permukiman perdesaan. Ini sering disebut sebagai bengkel pertanian.

Sumber Gambar : i1.wp.com/benjaminredmond.co.uk/wp-content/uploads/2011/07/India-845.jpg

Jenis:

Sebagian besar permukiman di dunia adalah pedesaan dan stabil serta permanen. Mereka terdiri dari tiga jenis:

1. Pemukiman Kompak:

Pemukiman yang kompak didasarkan pada pertanian. Ini sebagian besar ditemukan di dataran aluvial yang sangat produktif seperti Dataran Indo-Gangga, Lembah Hwang Ho, Lembah o Nil. Rumah-rumah padat dan padat dengan dataran sempit.

Ukuran pemukiman ini tergantung pada alam dan sumber daya negara sekitarnya. Mereka memiliki tingkat segregasi dan diferensiasi yang tinggi dari kasta atas dan kasta bawah. Pemukiman yang padat juga ditemukan di komunitas berburu ­dan nelayan.

2. Penyelesaian Semi-Kompak:

Semi-Kompak merupakan fase transisi dalam pertumbuhan permukiman kompak ­. Kemunculannya karena adanya perbedaan daerah semi-kering dari daerah lembab dan lahan produktif marjinal dengan lahan subur.

Pertambahan jumlah penduduk menyebabkan desa bertambah jumlah rumah. Rumah-rumah ini menempati ruang terbuka dan mengarah ke pemukiman semi-kompak yang akhirnya memperoleh pemukiman berinti.

3. Permukiman Tersebar:

Ini umumnya ditemukan di perbukitan, dataran tinggi dan padang rumput. Ini ditemukan di daerah di mana petani harus tinggal di tanahnya sendiri. Overpopulation merupakan salah satu penyebab ­pemukiman terpencar.

Jika sebagian penduduk ­meninggalkan suatu desa untuk menemukan desa baru, mereka sering ditemukan terpencar daripada desa baru. Pemukiman yang tersebar memiliki usia yang relatif baru seperti padang rumput stepa di Kazakhstan.

Pola:

Pola permukiman diartikan sebagai hubungan antara satu rumah atau bangunan dengan bangunan lainnya. Hal ini dapat diidentifikasi dengan membaca dan mengamati peta skala lokal. Pola-pola permukiman hanya bersifat kompak dan semi-kompak, karena tersebar memiliki bentuknya sendiri. Faktor sosial budaya seperti struktur kasta atau ­kebutuhan fungsional masyarakat sangat erat kaitannya dengan bentuk dan ukurannya.

Pemukiman pedesaan diklasifikasikan dalam pola berikut: Pola Persegi Panjang, Linier, Bundar, Setengah Lingkaran, Mirip ­Bintang, Segitiga, dan Nebula. Permukiman berbentuk linier di lembah dan daerah pegunungan, persegi panjang di dataran subur, melingkar di dekat danau dan kolam, segitiga di persimpangan jalan dan dalam kasus luar biasa menyerupai bentuk nebular dan di teras sungai berbentuk bintang.

Related Posts