Kelemahan dan kelebihan teori Ksatria

Kelemahan dan kelebihan teori Ksatria

Menurut teori yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch ini. Ia mengatakan Bahwa pada masa lampau di negara india sering terjadi perang antar golongan. Para prajurit yang kalah atau jenuh dalam menghadapi perang antar golongan tersebut lantas mereka meninggalkan india.

Dan menyebar keberbagai wilayah di dunia, rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan kebudayaan hindu.

Tetapi teori Ksatria ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak adanya bukti tertulis bahwa telah terjadi kolonialisasi oleh para Ksatria Hindu yang berasal dari india

Kelebihan

  • Semangat berpetualang dan menaklukan daerah lain, pada saat itu umumnya dimiliki oleh para Ksatria (keluarga kerajaan)
  • Tiga ahli mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dari teori Ksatria.
    * C.C Berg
    Mengemukakan bahwa para ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Mereka dijanjikan akan di beri hadiah apabila menang, yaitu dinikahkan dengan seorang putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinan ini, tradisi hindu berkembang dengan mudah.
    * Mookerji
    Mengemukakan bahwa para ksatria ini membangun koloni-koloni yang akhirnya berkembang menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan kerajaan India.
    * J.L. Moens
    Mengemukakan bahwa pada abad ke-5, banyak para ksatria yang melarikan diri karena peperangan di India. Para ksatria yang berasal dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru di Indonesia.

Kelemahan

  • Para ksatria Tidak mengusai bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa
  • Apabila daerah Indonesia pernah menjadi daerah taklukkan kerajaan-
    kerajaan India, tentunya ada bukti prasasti (jaya prasasti/jayastamba/tugu kemenangan) yangmenggambarkan penaklukkan tersebut. Akan tetapi, baik di India maupun Indonesia tidak ditemukan prasasti semacam itu. Adapun prasasti Tanjore yang menceritakan tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh salah satu kerajaan Cola di India, tidak dapat dipakai sebagai bukti yang memperkuat hipotesis ini. Hal ini disebabkan penaklukkan tersebut terjadi pada abad ke-11 sedangkan bukti-bukti yang diperlukan harus menunjukkan pada kurun waktu yang lebih awal.

 

sumber: ratna hapsari | m adil. sejarah indonesia SMA/MA kelas.X. ERLANGGA

Related Posts

This Post Has One Comment

  1. materinya sangat membantu untuk belajar,makasihhh 🙂 🙂 🙂

Comments are closed.