Ciri-ciri coelenterata dan contoh Cnidaria



Cnidarian, juga disebut coelenterata adalah setiap anggota filum Cnidaria (Coelenterata), kelompok yang terdiri dari lebih dari 9.000 spesies hidup. Sebagian besar Coelenterata adalah hewan laut, cnidaria termasuk karang, hydra, ubur-ubur, anemon laut, pena laut, dan cambuk laut. Filum Cnidaria terdiri dari empat kelas: Hydrozoa (hidrozoa); Scyphozoa (scyphozoan); Anthozoa (anthozoan); dan Cubozoa (cubozoan).

Semua cnidaria berbagi beberapa atribut, yang mendukung teori bahwa mereka memiliki asal tunggal. Simetri bentuk tubuh yang beragam, warna bervariasi, dan sejarah kehidupan kadang-kadang kompleks membuat takjub orang awam dan ilmuwan.

Menghuni perairan dan beberapa lingkungan air tawar, hewan-hewan ini yang paling melimpah dan beragam di perairan tropis. Kerangka berkapur mereka membentuk kerangka terumbu karang dan atol di laut tropis, termasuk Great Barrier Reef yang membentang lebih dari 2.000 kilometer di sepanjang pantai timur laut Australia.

Ciri-ciri umum coelenterata adalah sebagai berikut:

1. Hewan bersel banyak (eukariotik-multiseluier)

2. Tubuh radial simetris (2 lapis sel), ektoderm dan endoderm. Diantaranya ada rongga (mesoglea) yang terdiri epidermis dan gastrodermis

3. Bentuk seperti tabung (polip) dan seperti mangkok (medusa)

4. Di atas tubuh terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa dan bergerak. Tentakel punya sel racun (knidoblast) atau sel penyengat (nematosis)

5. tidak mempunyai anus

6. Punya rongga gastrovaskuler untuk pencernaan dan peredaran zat makanan dan air

7. pencernaan makanan berlangsung secara intraseluler di sel gastrodermis dan secara ekstraseluler di rongga gastrovaskuler

8. Sistem pernapasan dengan cara difusi (seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia

9. belum mempunyai organ respirasi dan ekskresi

10. Sistem saraf difus (baur)

11. mempunyai dua tipe kehidupan yaitu polip (menempel) dan medusa (berenang bebas)

12. Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), vegetatif pada fase polip dan generatif pada fase medusa

13. POLIP. Umumnya hidup soliter (sendiri), tapi ada pula yang memben-tuk koloni. Melekat pada dasar perairan, tidak dapat bergerak bebas. Tubuh atas membesar, di alamnya terdapat rongga gastrovaskuler yang fungsinya sebagai usus. Di bagian atas terdapat mulut dan tentakel untuk menangkap mangsa. Polip merupakan fase vegetatif pada coelenterata

14. MEDUSA. Fase medusa merupakan fase generatif (setsual), dimana pada fase ini mengha-silkan sel telur dan sel sperma. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas di perairan. Bentuknya seperti payung dan punya tentakel yang melambai-lambai. Kita biasa menamakannya dengan ubur-ubur.

15. habitatnya di air tawar maupun di taut

ubur-ubur adalah contoh cnidria
ubur-ubur adalah contoh cnidria

Semua coelenterata memiliki dua lapisan sel – epidermis sebagai pelindung luar dan gastrodermis dibagian dalam. Di antara mereka adalah matriks seperti jelly yang disebut mesoglea. Lapisan ini mengelilingi rongga bagian dalam yang disebut rongga gastrovaskular.

polip dan medusa pada coelenterata
polip dan medusa pada coelenterata

Lapisan epidermis terdiri dari berbagai jenis sel. Ada sel-sel yang mengandung serat otot (sel epitheliomuscular). Kontraksi ini memungkinkan hewan untuk bergerak. Sel-sel saraf membentuk “saraf bersih” dalam tubuh yang bekerja dengan serat-serat otot untuk menghasilkan gerakan. Ada juga sel-sel terdiferensiasi, yang disebut sel intersti-tial, yang menimbulkan jenis sel lain. Sel-sel intersti-tial membentuk telur dan sperma.

dua tahap kegidupan colenterata
dua tahap kegidupan colenterata

Sel-sel intersti-tial juga membentuk knidosit di beberapa spesies (seperti ubur-ubur) yang merupakan sel-sel berisi cairan khusus yang disebut “sel penyengat.” Di dalam setiap sel menyengat duduk serat spiral, disebut nematosit, yaitu digulung dan siap untuk diluncurkan. Jika sel penyengat disentuh, hal tersebut memicu nematosit, yang langsung membuka gulungan untuk menangkap mangsa. Beberapa juga menyuntikkan racun yang melumpuhkan mangsa. Kemudian tentakel di sekitar mulut memindahkan mangsa di mana ia dicerna.

anemon laut
anemon laut adalah contoh hewan coelenterata kelas Anthozoa yang mirip tumbuhan

Pada beberapa spesies sel Knidosit mengandung spirosit yang seperti benang lengket yang digunakan untuk menangkap mangsa atau menempel pada permukaan. Ini adalah umum pada karang dan anemon laut. Ada juga sel ptychosit di beberapa spesies, yang membantu hewan melekat ke dasar laut.

Lapisan gastrodermis bagian dalam membuat dan mengeluarkan cairan pencernaan ke dalam rongga gastrovaskular dimana makanan dipecah dan dicerna.

Related Posts