Kubis Kupu-Kupu (Pieris Brassicae): Distribusi di India, Siklus Hidup dan Kontrol



Kubis Kupu-Kupu (Pieris Brassicae): Distribusi di India, Siklus Hidup dan Kontrol!

Posisi sistematis:

Filum – Arthropoda

Kelas – Insekta

Ordo – Lepidoptera

Keluarga – Pieridae

Genus – Pieris

Spesies – brassicae

Distribusi:

Distribusinya kosmopolitan. Di India didistribusikan di sepanjang wilayah Himalaya. Selama musim dingin cacing dewasa bermigrasi ke dataran dan melewati dua generasi di sana. Saat musim dingin berakhir, mereka kembali ke perbukitan.

Tumbuhan Pangan dan Sifat Kerusakannya:

Ini adalah hama kubis dan terkadang menyebabkan kerusakan serius pada tanaman. Mereka juga memakan lobak, lobak, kembang kol, tori dan tanaman silangan lainnya. Kerusakan disebabkan oleh ulat. Ulat yang baru menetas mengoyak permukaan daun tanaman inang dan membuat kerangka. Ulat dewasa dengan rakus memakan daun tanaman inang dan terkadang menggerogoti seluruh tanaman.

Tanda Identifikasi:

Kupu-kupu jantan dan betina dewasa berwarna seputih salju; laki-laki umumnya lebih kecil dari perempuan. Kupu-kupu betina dewasa berukuran sekitar 6,5 cm melintasi sayap yang melebar. Sudut apikal sayap depan betina memiliki bercak hitam sedangkan pada jantan terdapat bintik hitam di bawah sayap depan.

Lingkaran kehidupan:

Kupu-kupu betina, setelah kawin bertelur di permukaan bawah daun tanaman inang. Telur diletakkan dalam batch 50-80. Jumlah telur yang diletakkan oleh betina adalah 160-170. Dewasa hidup selama tiga sampai dua belas hari. Telur berbentuk kerucut dan berwarna kuning pucat. Masa inkubasi bervariasi pada musim yang berbeda.

Masa inkubasi terpendek tercatat pada bulan Mei (3-4 hari) dan terpanjang pada bulan Januari (17-18 hari). Ulat berukuran kecil dan berwarna hijau. Mereka pada awalnya suka berteman tetapi kemudian mereka menyebar. Mereka rakus memakan daun tanaman inang dan mengalami lima moulting untuk mencapai ukuran dewasa penuh.

Ulat dewasa berukuran panjang sekitar lima sentimeter dan berwarna kuning kehijauan. Periode larva berlangsung selama 15-40 hari. Periode larva terpendek tercatat pada bulan Mei (15-16 hari) dan terpanjang pada bulan Januari (40-41 hari). Tubuh larva tetap tertutup bulu-bulu pendek. Ulat yang sudah dewasa mengalami kepompong.

Pupasi jarang terjadi pada tanaman inang tetapi umumnya terjadi pada batang pohon terdekat atau di tempat berlindung lainnya. Masa kepompong pada musim yang berbeda berkisar antara 7-29 hari. Periode kepompong terpendek tercatat pada bulan Mei (7-8 hari) dan terpanjang pada bulan Januari (28-29 hari). Umumnya empat generasi diselesaikan dalam setahun.

Pencegahan dan Pengendalian:

  1. Pengumpulan dan pemusnahan ulat dari lapangan.
  2. Pengendalian hayati meliputi introduksi Apanteles glomerat, yang menjadi parasit pada larva kupu-kupu kubis.
  3. Penyemprotan tanaman dengan malathion (0,05%) atau diazinon (0,02%) tiga minggu sebelum panen dapat mengurangi serangan hama ini.

Related Posts