Ngengat Umbi Kentang (Phthorimaea): Distribusi, Siklus Hidup dan Kontrol



Ngengat Umbi Kentang (Phthorimaea): Distribusi, Siklus Hidup dan Kontrol!

Posisi sistematis:

Filum – Arthropoda

Kelas – Insekta

Ordo – Lepidoptera

Keluarga – Gelechiidae

Genus – Phthorimaea

Spesies – operculella

Distribusi:

Distribusinya kosmopolitan, tetapi lebih umum di Amerika Serikat, Mediterania, dan India. Dipercayai bahwa hama ini masuk ke India dari Italia sekitar 80 tahun yang lalu bersamaan dengan impor bibit kentang. Tempat pertama kedatangan hamanya adalah Bombay tetapi sekarang menyebar ke seluruh negeri.

Tumbuhan Pangan dan Sifat Kerusakannya:

Ini pada dasarnya adalah hama kentang tetapi juga menginfestasi tembakau, tomat, brinjal, varietas gulma tertentu dan sayuran solanaceous lainnya. Ini adalah hama yang serius dan sangat merusak kentang simpanan atau benih kentang tetapi sering ditemukan menyerang daun dan umbi tanaman yang sedang tumbuh. Larva menambang ke dalam daun atau menggali ke dalam tangkai daun, pucuk terminal dan umbi. Penghancuran kentang yang disimpan dapat berkisar antara 30 hingga 70 persen.

Tanda Identifikasi:

Ngengat dewasa berukuran kecil dan berukuran sekitar 1/2 inci dalam rentang sayap. Tubuh berwarna coklat keabu-abuan dengan sayap sempit. Ulat berwarna putih dengan semburat merah muda atau kehijauan. Larva memiliki panjang 1/2 inci dan kedua bagian terminal tubuhnya berwarna coklat.

Lingkaran kehidupan:

Ngengat betina bertelur sekitar 100-150 telur saat senja di permukaan kentang dekat mata atau di celah-celah kulit umbi yang terbuka. Di lapangan, betina bertelur sendiri-sendiri di permukaan bawah daun kentang. Dalam waktu 3-6 hari larva menetas dari telur.

Larva menggali jauh ke dalam umbi kentang dan memakan isinya. Masa larva berlangsung selama 5-16 hari. Larva dewasa keluar dari umbi dan menjadi kepompong di dalam kepompong sutra. Di lapangan kepompong terbentuk di antara daun-daun kering atau meronta-ronta di atas tanah atau di dalam tanah.

Dalam penyimpanan kepompong terbentuk di celah-celah di lantai dan dinding gudang atau di jahitan tas penyimpanan. Periode kepompong berlangsung selama sekitar satu minggu. Hama tetap aktif sepanjang tahun atau sampai makanan tersedia.

Curah hujan yang rendah dan suhu yang cukup tinggi merupakan kondisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan dan perbanyakan hama ini. Siklus hidup selesai dalam waktu sekitar satu bulan. Ada sekitar delapan atau sembilan generasi dalam satu tahun. Di bagian negara yang lebih dingin, larva & kepompong dilaporkan berhibernasi selama musim dingin.

Pencegahan dan Pengendalian:

  1. Infestasi hama ini pada tanaman yang sedang tumbuh dapat diminimalkan dengan membumikan tanaman secara teratur.
  2. Daun yang terserang harus dipotong dan dibakar sebelum panen.
  3. Kentang setelah panen tidak boleh dibiarkan di lapangan semalaman karena ada kemungkinan ngengat bertelur saat senja di dalam umbi.
  4. Kentang harus disimpan di tempat penyimpanan yang kering dan berventilasi baik. Kentang harus ditutup dengan lapisan pasir setebal dua hingga tiga sentimeter.

  1. Tanaman kentang di lapangan harus disemprot dengan DDT 0,1% secara berkala.
  2. Umbi yang disimpan untuk keperluan pembibitan harus ditaburi DDT 5%.
  3. Umbi yang disimpan untuk keperluan pangan harus difumigasi dengan metil bromida @ 4-8 kg/ 100 m3 selama tiga jam. Karbon disulfida juga dapat digunakan sebagai fumigan.

Related Posts