Imunitas Aktif dan Pasif: Perlindungan Tubuh Terhadap Penyakit

Pengertian Imunitas Aktif dan Pasif

Imunitas aktif dan pasif adalah dua bentuk perlindungan tubuh terhadap penyakit yang melibatkan respons sistem kekebalan tubuh. Imunitas aktif terjadi ketika tubuh menghasilkan respons imun sendiri setelah terpapar dengan patogen atau antigen tertentu. Sementara itu, imunitas pasif didapatkan ketika seseorang menerima antibodi atau sel imun dari sumber eksternal, seperti ibu kepada bayinya melalui ASI.

Imunitas Aktif

Imunitas aktif dapat terjadi secara alami atau diperoleh melalui vaksinasi. Tahapan imunitas aktif meliputi:

1. Paparan terhadap patogen

Tubuh terpapar dengan patogen tertentu, seperti bakteri atau virus, yang memicu respons sistem kekebalan tubuh.

2. Pengenalan dan produksi antibodi

Sistem kekebalan tubuh mengenali patogen tersebut sebagai benda asing dan merespons dengan memproduksi antibodi yang spesifik untuk melawan patogen tersebut.

3. Perbanyakannya antibodi

Antibodi yang diproduksi akan mengikat patogen dan membantu dalam proses penghancuran patogen. Sel-sel imun akan memperbanyak produksi antibodi untuk memastikan patogen dieliminasi.

4. Pembentukan memori imun

Setelah pertempuran dengan patogen, sistem kekebalan tubuh akan membentuk memori imun terhadap patogen tersebut. Jika tubuh terpapar kembali dengan patogen yang sama di masa depan, respons imun akan lebih cepat dan lebih kuat.

Imunitas Pasif

Imunitas pasif terjadi ketika seseorang menerima antibodi atau sel imun yang telah diproduksi oleh organisme lain. Tahapan imunitas pasif meliputi:

1. Transfer antibodi atau sel imun

Seseorang menerima antibodi atau sel imun dari sumber eksternal, seperti ibu kepada bayinya melalui ASI, transfusi darah, atau penggunaan imunoglobulin.

2. Perlindungan sementara

Antibodi atau sel imun yang diterima memberikan perlindungan sementara terhadap patogen yang spesifik. Namun, perlindungan ini bersifat sementara dan akan hilang seiring dengan waktu.

3. Tidak terbentuknya memori imun

Karena antibodi atau sel imun diperoleh dari sumber eksternal, tidak terbentuknya memori imun berarti tidak ada respons imun yang lebih cepat atau lebih kuat jika tubuh terpapar kembali dengan patogen yang sama di masa depan.

FAQs (Pertanyaan Umum)

1. Apa bedanya imunitas aktif dan pasif?

Imunitas aktif terjadi ketika tubuh menghasilkan respons imun sendiri setelah terpapar dengan patogen atau antigen tertentu. Sementara itu, imunitas pasif didapatkan ketika seseorang menerima antibodi atau sel imun dari sumber eksternal.

2. Bagaimana imunitas aktif diperoleh?

Imunitas aktif dapat diperoleh secara alami setelah tubuh terpapar dengan patogen tertentu, atau melalui vaksinasi dengan memberikan antigen yang dilemahkan atau mati ke tubuh.

3. Apakah imunitas pasif memberikan perlindungan jangka panjang?

Imunitas pasif memberikan perlindungan sementara karena antibodi atau sel imun yang diterima bersifat tidak permanen dan akan hilang seiring dengan waktu.

4. Apa contoh pemberian imunitas pasif?

Contoh pemberian imunitas pasif antara lain adalah pemberian ASI kepada bayi, penggunaan imunoglobulin untuk melawan penyakit tertentu, dan transfusi darah untuk meningkatkan imunitas pasien yang sedang sakit.

5. Apakah vaksinasi termasuk dalam imunitas aktif?

Ya, vaksinasi termasuk dalam imunitas aktif. Dalam vaksinasi, tubuh diberikan antigen yang dilemahkan atau mati untuk merangsang respons imun, sehingga tubuh dapat mengenali dan melawan patogen yang sebenarnya jika terpapar di masa depan.

6. Apakah imunitas aktif lebih baik daripada imunitas pasif?

Tidak ada bentuk perlindungan kekebalan yang lebih baik daripada yang lain. Keduanya memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari penyakit. Imunitas aktif memberikan perlindungan jangka panjang dan memori imun, sementara imunitas pasif memberikan perlindungan sementara dan tidak terbentuknya memori imun.

Kesimpulan

Imunitas aktif dan pasif adalah dua bentuk perlindungan tubuh terhadap penyakit yang melibatkan respons sistem kekebalan tubuh. Imunitas aktif terjadi ketika tubuh menghasilkan respons imun sendiri setelah terpapar dengan patogen tertentu, sementara imunitas pasif didapatkan ketika seseorang menerima antibodi atau sel imun dari sumber eksternal. Keduanya memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari penyakit, dan pemahaman yang baik tentang keduanya dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan dan menghadapi penyakit dengan lebih baik.

Topik terkait

Sitokin: Pentingnya Molekul Pengatur dalam Sistem Kekebalan Tubuh

Imunitas Dimediasi Humoral dan Dimediasi Sel: Perbedaan dan Pentingnya

Monosit: Pengertian, Fungsi, dan Pertanyaan Umum

Sel B dan Fungsinya dalam Sistem Kekebalan Tubuh Manusia

Sistem Imunitas dan Fungsinya: Perlindungan Tubuh dari Penyakit

Related Posts