Pertanian Gandum Komersial: Lokasi dan Fitur



Baca artikel ini untuk mempelajari tentang Pertanian Gandum Komersial. Setelah membaca artikel ini untuk mempelajari tentang: 1. Lokasi Pertanian Gandum Komersial 2. Fitur Karakteristik Pertanian Gandum Komersial.

Lokasi Pertanian Gandum Komersial:

Pertanian biji-bijian komersial telah berhasil dikembangkan di ­daerah beriklim sedang yang dikembangkan secara ekonomi di mana kepadatan penduduk rendah, ketersediaan lahan tinggi dan hanya sebagian kecil penduduk yang bergantung pada kegiatan pertanian.

Negara-negara utama di mana pertanian biji-bijian komersial telah berhasil dikembangkan adalah Amerika Serikat dan Kanada di Amerika Utara; Argentina di Amerika Selatan; Australia dan Selandia Baru di Oseania dan Ukraina, Rusia, Jerman, Prancis, Belanda, dll. di Eropa. Stepa Eurasia, padang rumput Amerika Utara, pampas Argentina, padang rumput Afrika Selatan, dataran Canterbury di Selandia Baru dan padang rumput bawah di Afrika Selatan menunjukkan perkembangan terbesar ­pertanian biji-bijian komersial.

Fitur Karakteristik Pertanian Gandum Komersial:

(a) Rasio Manusia/Tanah Tinggi:

Ketersediaan lahan adalah alasan terbesar keberhasilan ­pengembangan pertanian biji-bijian komersial di daerah beriklim sedang. Kepadatan penduduk yang rendah (50-200 orang/ km persegi) memfasilitasi ketersediaan lahan per kapita yang lebih tinggi.

(b) Luas rata-rata lahan pertanian:

Ukuran rata-rata pertanian sangat besar, seringkali melebihi 300 hektar. Lebih besar di Selandia Baru —lebih dari 400 hektar—tetapi lebih kecil di Eropa Barat—kurang dari 50 hektar.

(c) Kurangnya tenaga kerja manual:

Karena perkembangan sektor sekunder dan tersier ­(pertambangan, manufaktur, perdagangan dan perdagangan) di seluruh wilayah ini, pertanian tidak lagi menjadi pekerjaan yang menguntungkan. Karena kepadatan populasi rendah dan cakupan pekerjaan yang lebih baik di sektor lain ada, tenaga kerja menjadi mahal.

(d) Produksi rendah per unit lahan:

Karena melimpahnya lahan, penekanan umumnya tidak diberikan untuk meningkatkan produksi per satuan luas lahan. Produksi rata-rata tetap di bawah 2.000 kg./hektar.

(e) Produksi tinggi per orang:

Upaya selalu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas per orang, meskipun produksi per hektar masih rendah.

(f) Dominasi Tanaman Tunggal/Monokultur:

Dominasi budidaya gandum yang luar biasa adalah ciri khas dari pertanian biji-bijian komersial. Hanya di beberapa daerah pinggiran, yaitu bagian yang lebih kering, Jagung dan millet ditanam.

(g) Ketergantungan pada Pasar dan Ekspor:

Pertanian biji-bijian komersial, seperti namanya, sepenuhnya bergantung pada ekspor. Petani mengkonsumsi sangat sedikit, sehingga sebagian besar produk dikirim ke pasar untuk diekspor. Memang, pasar yang mengatur besarnya produksi dan sifat tanaman. Perubahan harga internasional sekecil apa pun dapat berdampak buruk pada seluruh sistem pertanian.

Penjagaan konstan dilakukan untuk menjaga harga internasional dalam posisi stabil. Seringkali proses ‘valorisasi’ ­diadopsi untuk mempertahankan tingkat harga internasional yang tinggi. Dalam hal ini, kelebihan produk dihancurkan untuk membatasi pasokan produk di pasar yang pada akhirnya menjaga stabilitas permintaan dan harga.

(h) Tidak adanya tenaga kerja manual dan dominasi mesin:

Tenaga kerja manual ­relatif lebih sedikit. Seluruh operasi penaburan dan pemanenan dilakukan oleh mesin. Traktor, pemanen, penampi, mesin pencacah dan mesin lainnya digunakan selama penanaman. Selain itu, untuk pemasaran, rak jerami, gerobak, mesin pemotong rumput, penyala dan bahkan pesawat terbang untuk penyemprotan pestisida juga diperlukan. Ini melibatkan jutaan dolar.

(i) Pengeluaran besar:

Pengeluaran besar—baik tetap maupun berulang—terlibat dalam sistem ini. Biaya overhead tetap sangat besar yang mencakup mesin, bangunan pertanian ­, konstruksi, dan pemulihan tanah. Biaya penting lainnya adalah asuransi – ini melindungi petani dari dampak buruk gagal panen.

(j) Transportasi dan komunikasi:

Sistem pengangkutan yang cepat dan lancar merupakan ­prasyarat bagi usahatani biji-bijian komersial karena sepenuhnya bergantung pada pasar ekspor. Kawasan ini dilintasi jalan tol super dan rel kereta api untuk memperlancar bisnis ekspor.

(k) Partisipasi pemerintah:

Karena pertanian ini melibatkan banyak uang, pemerintah tetap tertarik untuk sukses. Setiap bencana besar dapat berdampak buruk pada perekonomian nasional. Jadi, pemerintah memberikan dukungan tidak langsung dalam pembangunan infrastruktur dan subsidi ekspor.

(l) Partisipasi Lembaga Keuangan:

Lembaga keuangan — bank, asuransi dll. — memberikan bantuan keuangan yang besar kepada para pembudidaya.

(m) Kepemilikan kebun:

Sebagian besar perkebunan dimiliki oleh perorangan. Koperasi dan partisipasi negara hampir tidak ada.

(n) Pengaruh iklim:

Iklim memainkan peran yang sangat penting dalam pertanian komersial yang ekstensif. Curah hujan yang rendah (30 hingga 60 cm), sinar matahari yang cerah selama musim panen dan, praktis, tidak ada fasilitas irigasi merupakan ciri utama budidaya ini.

Related Posts