Serangga Hijau : Penyebarannya, Riwayat Kehidupan dan Pengendaliannya



Serangga Hijau : Penyebarannya, Riwayat Hidup dan Pengendaliannya!

Posisi sistematis:

Filum – Arthropoda

Kelas – Insekta

Ordo – Orthoptera

Keluarga – Coccidae

Genus – Kokus (= Lecanium)

Spesies – viridis

Distribusi:

Ini adalah salah satu hama utama C. arabica dan C. robusta, ditemukan di semua wilayah penanaman kopi di India dan dunia. Di India, ini terutama ditemukan di daerah penghasil kopi di negara bagian India Selatan seperti Kerala, Karnataka, dan Tamil Nadu. Meskipun merupakan hama kopi yang serius, penyakit ini juga terlihat pada pohon jambu, mangga, dan jeruk.

Sifat Kerusakan:

Baik dewasa maupun nimfa menempati daun dan pucuk tanaman yang lembut. Mereka lebih sering ditemukan pada permukaan ventral daun dekat pertengahan tulang rusuk dan vena. Buah yang sedang tumbuh juga diserang.

Serangga tersebut menghisap getah tanaman sehingga daun dan buah berubah warna dan rontok sebelum waktunya. Seluruh tanaman menjadi lemah. Sekresi embun madu yang dihasilkan oleh serangga memberi jalan bagi jamur jelaga yang tumbuh di permukaan tanaman.

Tanda Identifikasi:

Serangga bertubuh lunak berwarna hijau atau hijau kekuningan dengan panjang sekitar 3 mm. Tubuhnya agak cembung dan rata.

Sejarah hidup:

Serangga bersifat ovo-vivipar. Karena, cara reproduksi terutama laki-laki partenogenetik tidak banyak dibutuhkan dan jarang. Betina melahirkan 300 sampai 500 anak (nimfa). Nimfa, setelah kemunculannya tetap berada di bawah skala selama beberapa hari.

Setelah itu mereka bergerak aktif dan menempelkan diri ke permukaan bawah dan pucuk lembut tanaman inang dari mana mendapatkan makanan mereka dengan menghisap getah tanaman. Penyebaran sisik muda dibantu oleh semut dari kelompok Componotus, Cremastogaster dan Oecophylla. Dalam 4 sampai 6 minggu, nimfa berubah menjadi dewasa. Betina dewasa hidup sekitar 2 sampai 5 bulan. Infestasi paling parah pada bulan Mei.

Kontrol:

Metode Kimia:

  1. Penyemprotan parathion (0,05%), diazinon (0,02% s/d 0,04%), fenitrothion (0,05%), malathion (0,04%), dimethoate (0,03%) dll, dapat diterapkan untuk semua stadium parasit.

Metode Biologis:

  1. Pengenalan hiper-parasit tertentu seperti Chilocorus circumdatus, Coccophagus bogoriensis, Coccinella sexmaculata dll.
  2. Jamur seperti Empusa lecanii (jamur hitam), Cephalosporium lecanii (jamur putih), Entomophthora dll., di bawah kondisi kelembaban tinggi tumbuh dan menjadi parasit serangga.

Related Posts