6 fungsi Utama Motivasi dalam Organisasi

Manfaat utama motivasi dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

  1. Butuh kepuasan

Motivasi memuaskan kebutuhan individu maupun kelompok. Setiap individu atau kelompok individu bergabung dengan suatu organisasi untuk memenuhi kebutuhan pribadi tertentu. Fungsi motivasi manajer berfungsi untuk membantu pemenuhan tersebut.

Sumber Gambar : themaritzinstitute.com/peoplecenteredbusinessblog/wp-content/61094965.jpg

  1. Kepuasan kerja

Motivasi juga meningkatkan kepuasan kerja. Ketika kebutuhan karyawan terpenuhi, dia secara keseluruhan bahagia. Kepuasan kerjanya menjadi perhatian yang lebih langsung. Ini adalah kunci dari konsekuensi penting lainnya.

Manajer pada umumnya puas dengan pekerjaan yang sifatnya menantang dan melibatkan beberapa pemikiran kreatif.

  1. Produktifitas

Kontribusi individu terhadap output adalah hasil dari dua variabel-kapasitasnya untuk bekerja dan kemauannya untuk bekerja. Jika P adalah kinerja, kemampuan dan motivasi M, maka P = AX M. Jelas bahwa kinerja tidak sama dengan penjumlahan dari kemampuan dan motivasi individu melainkan dengan produk dari kedua variabel ini.

Mengingat nilai kemampuan lebih besar dari Nol, tingkat kinerja merupakan fungsi yang terus meningkat dari jumlah motivasi. Karena produktivitas adalah efek dari kinerja, masuk akal untuk menyimpulkan bahwa motivasi yang tepat meningkatkan produktivitas.

  1. Sedang belajar

Motivasi membantu proses belajar. Tanpa motivasi belajar tidak akan berlangsung. Harus ada motivasi atau dorongan sebelum bisa ada pembelajaran. Motivasi merangsang minat dan sikap mau belajar.

Jika seseorang tidak mau belajar, dia tidak akan belajar, meskipun dia memahami dengan jelas apa yang diajarkan dan memiliki kapasitas yang sempurna untuk menanggapi dengan cara yang menunjukkan pembelajaran tersebut.

Artinya, pelatih perlu menyeleksi peserta atas dasar motivasi dan perlu memiliki kebijakan dan praktik yang akan mendorong tumbuhnya motivasi.

  1. Disiplin

Motivasi mendorong disiplin diri. Gagasan disiplin umumnya berkonotasi negatif. Bawahan mematuhi atasan dan mempertahankan perilaku tertib karena takut akan hukuman. Tetapi motivasi meningkatkan disiplin ke tingkat yang positif.

Disiplin diri seorang individu lebih murah dan menghasilkan lebih banyak daripada disiplin yang dipaksakan oleh bos dari atas. Pekerja yang berkomitmen mendisiplinkan diri mereka sendiri. Mereka merasa bahwa dengan melakukan itu mereka memajukan kepentingan mereka sendiri.

  1. Dinamisme

Ada unsur dinamisme dalam motivasi. Ketika karyawan dan manajer dimotivasi dengan benar, energi kinetik dihasilkan yang menghasilkan dampak luar biasa tidak hanya pada produktivitas dan keuntungan organisasi tetapi juga pada hubungan industrial, citra publik, stabilitas dan perkembangan masa depan.

Teori isi motivasi mencoba untuk menentukan apa yang memotivasi orang di tempat kerja. Ahli teori konten mengidentifikasi kebutuhan atau dorongan yang dimiliki orang dan bagaimana kebutuhan atau dorongan ini menggerakkan perilaku. Mereka peduli dengan tujuan yang orang perjuangkan untuk dicapai agar puas dan berkinerja baik.

Pada awalnya dirasakan sebagai uang saja (manajemen ilmiah) dan kemudian dirasakan sebagai keamanan dan gaya pengawasan yang demokratis (hubungan manusia).

Baru-baru ini isi motivasi adalah kebutuhan tingkat yang lebih tinggi seperti harga diri dan aktualisasi diri (Maslow), tanggung jawab, pengakuan, prestasi dan kemajuan (Herzberg) dan pertumbuhan dan pengembangan pribadi (Alderfer).

Di sisi lain, teori proses lebih peduli dengan mengidentifikasi variabel yang menjadi motivasi dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lain. Teori proses mencoba menjelaskan bagaimana perilaku diberi energi, bagaimana diarahkan, bagaimana dipertahankan dan bagaimana dihentikan.