Apa Pentingnya Mengontrol? (6 fakta)



Mengontrol adalah fungsi penting dari manajemen. Kepentingannya menjadi jelas ketika kita menemukan bahwa itu diperlukan dalam semua fungsi manajemen. Mengontrol memeriksa kesalahan dan memberi tahu kita bagaimana tantangan baru dapat dipenuhi atau dihadapi. Keberhasilan organisasi dengan demikian bergantung pada pengendalian yang efektif.

Pengendalian adalah fungsi terakhir dari proses manajemen yang dilakukan setelah perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf dan pengarahan. Di sisi lain, pengendalian manajemen berarti proses yang harus diadopsi untuk menyelesaikan fungsi pengendalian. Langkah-langkah berikut termasuk di dalamnya:

(i) Menetapkan standar kinerja,

(ii) Pengukuran kinerja aktual,

(iii) Perbandingan kinerja aktual dengan standar,

(iv) Penyimpangan analisis, dan

(v) Mengambil tindakan korektif.

Pentingnya pengendalian menjadi jelas dari fakta-fakta berikut:

(1) Mencapai Tujuan Organisasi:

Proses pengendalian dilaksanakan untuk menjaga rencana. Dengan bantuan pengendalian, penyimpangan segera terdeteksi dan tindakan korektif diambil. Oleh karena itu, perbedaan antara hasil yang diharapkan dan hasil yang sebenarnya dikurangi seminimal mungkin. Dengan cara ini, pengendalian sangat membantu dalam mencapai tujuan organisasi.

(2) Menilai Akurasi Standar:

Saat menjalankan fungsi pengendalian, seorang manajer membandingkan prestasi kerja aktual dengan standar. Dia mencoba mencari tahu apakah standar yang ditetapkan tidak lebih atau kurang dari standar umum. Jika perlu, mereka didefinisikan ulang.

(3) Memanfaatkan Sumber Daya Secara Efisien:

Pengendalian memungkinkan untuk menggunakan sumber daya manusia dan fisik secara efisien. Terkendali, dipastikan tidak ada pegawai yang dengan sengaja menunda-nunda pelaksanaan pekerjaannya. Dengan cara yang sama, pemborosan semua sumber daya fisik diperiksa.

(4) Meningkatkan Motivasi Karyawan:

Melalui media pengendalian, dilakukan upaya untuk memotivasi karyawan. Pelaksanaan pengendalian membuat semua karyawan untuk bekerja dengan penuh dedikasi karena mereka tahu bahwa kinerja mereka akan dievaluasi dan jika laporan kemajuan memuaskan, identitas mereka akan ditetapkan dalam organisasi.

(5) Menjamin Ketertiban dan Disiplin:

Mengontrol memastikan ketertiban dan disiplin. Dengan pelaksanaannya, semua kegiatan yang tidak diinginkan seperti pencurian, korupsi, keterlambatan kerja dan sikap tidak kooperatif diperiksa.

(6) Memfasilitasi Koordinasi dalam Tindakan:

Koordinasi di antara semua departemen organisasi diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi dengan sukses. Semua departemen dalam organisasi saling bergantung satu sama lain. Misalnya, pasokan pesanan oleh departemen penjualan bergantung pada produksi barang oleh departemen produksi.

Melalui sarana pengawasan dilakukan upaya untuk mengetahui apakah produksi yang dilakukan sesuai dengan pesanan yang diterima. Jika tidak, penyebab penyimpangan ditemukan dan tindakan korektif dimulai dan karenanya, koordinasi antara kedua departemen terjalin.

Related Posts