Kontribusi Perusahaan: Makna, Kaitannya dengan Keuntungan dan Kepentingan



Mari kita telaah secara mendalam tentang arti, kaitannya dengan laba dan pentingnya kontribusi suatu perusahaan.

Arti Kontribusi:

Perbedaan antara nilai penjualan dan biaya marjinal dari penjualan tersebut dikenal sebagai kontribusi.

Jika harga jual suatu barang adalah Rp. 10 dan biaya variabelnya adalah Rs. 5, ada kontribusi sebesar Rp. 5.

Rs ini 5, tentu saja, bukan keuntungan, karena biaya tetap tetap tidak terbayar. Dengan demikian, kontribusi pertama-tama akan digunakan untuk memenuhi biaya tetap dan sisanya merupakan keuntungan dari usaha tersebut. Oleh karena itu, kontribusi dapat dikatakan sama dengan biaya tetap dan keuntungan (atau kerugian).

Menempatkan di atas ke dalam persamaan sederhana yang kita miliki:

Kontribusi (C) = Penjualan – Biaya Marjinal

atau, Kontribusi (C) = Biaya Tetap + Keuntungan

atau, Kontribusi (C) = Biaya Tetap – Kerugian.

Hubungan antara Kontribusi dan Laba:

Kontribusi didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai penjualan dan biaya variabel penjualan. Ini memberikan kontribusi terhadap biaya tetap dan keuntungan. Itu juga sama dengan biaya tetap plus keuntungan. Keuntungan diperoleh setelah dikurangi biaya tetap dari kontribusi.

Karena biaya tetap tidak berubah, laba dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan mengubah kontribusi. Jika kontribusi turun sebesar Rs. X, keuntungan yang diperoleh juga akan turun pada tingkat yang sama. Misalkan kontribusi suatu perusahaan adalah Rs. 10.000 dan biaya tetapnya adalah Rs. 7.000, maka keuntungannya adalah Rp. 3.000.

Mari kita asumsikan lebih lanjut bahwa kontribusi perusahaan turun ke Rs. 9.000. Kontribusi yang berkurang ini dengan demikian menyumbang pengurangan profitabilitas perusahaan pada tingkat yang sama. Oleh karena itu, kontribusi dan keuntungan berhubungan langsung.

Pentingnya Kontribusi:

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh manajemen dengan mengetahui margin kontribusi adalah:

(i) Penentuan titik impas:

Ini membantu dalam penentuan volume produksi impas.

(ii) Pemilihan bauran produk:

Bauran produk yang memberikan margin kontribusi maksimum dianggap sebagai bauran produk terbaik.

(iii) Masalah faktor kunci:

Faktor kunci adalah faktor yang membatasi volume produksi. Pemilihan suatu produk akan didasarkan pada kontribusi per unit faktor kunci.

(iv) Penerimaan atau penolakan pesanan baru:

Tindakan yang menghasilkan kontribusi terbesar akan menjadi yang paling menguntungkan.

(v) Penetapan harga jual:

Ini membantu dalam menentukan harga jual dalam keadaan yang berbeda seperti depresi perdagangan, penjualan ekspor, dll.

(vi) Maksimalisasi laba melalui evaluasi rencana investasi alternatif:

Rencana investasi ­yang menghasilkan kontribusi marjinal tertinggi dari produk akan dipilih.

(vii) Alternatif penggunaan fasilitas produksi:

Analisis kontribusi marjinal membantu sampai pada pilihan akhir yang memaksimalkan keuntungan.

Related Posts