Menjadikan Sistem Informasi Akuntansi Bisnis Anda Lebih Efektif



Membuat Sistem Informasi Akuntansi Bisnis Anda Lebih Efektif !

Kebutuhan untuk mengembangkan sistem informasi akuntansi yang efektif ­dalam perusahaan bisnis tidak dapat terlalu ditekankan. Karena penggunaan dan pengendalian sumber daya keuangan terkait dengan sistem informasi akuntansi, menjadi semakin penting untuk merencanakan, merancang, dan menerapkan sistem informasi akuntansi dengan hati-hati.

Sumber Gambar: undercdn.under30media.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2013/Accounting.jpg

Apa yang membuat sistem informasi akuntansi efektif? Jawaban atas pertanyaan ini dapat diberikan dalam bentuk faktor penentu keberhasilan berikut:

  1. Efisiensi
  2. Kesederhanaan
  3. Fleksibilitas
  4. Keandalan
  5. Penerimaan pengguna

1. Efisiensi:

Sistem informasi akuntansi berada di antara kategori ­sistem pabrik dan sistem pendukung. Secara umum, kekuatan pendorong di balik pengembangan ini adalah kemungkinan peningkatan efisiensi tugas-tugas tertentu dan kewajiban undang-undang untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tepat waktu untuk pelaporan ke berbagai pengguna eksternal. Oleh karena itu, sistem seperti itu perlu bekerja dengan anggaran serendah mungkin dan memenuhi tujuannya.

Volume informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi ­telah meningkat secara substansial. Akibatnya, efektivitas biaya telah menjadi faktor penentu keberhasilan sistem informasi akuntansi.

2. Fleksibilitas:

Sistem akuntansi sekarang tunduk pada perubahan yang lebih sering daripada sebelumnya. Perubahan tersebut umumnya diharuskan oleh perubahan regulasi bisnis, restrukturisasi organisasi ­, reengineering proses bisnis, dll.

Sistem informasi akuntansi ­dapat diubah untuk memanfaatkan perubahan teknologi informasi. Dengan demikian, sistem informasi akuntansi harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis dan teknologi informasi.

3. Kesederhanaan:

Sistem informasi akuntansi digunakan oleh berbagai pengguna, baik internal maupun eksternal. Pengguna tersebut memiliki tingkat ­pemahaman yang berbeda tentang sistem dan teknologi informasi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa sistem ini sederhana dan mudah digunakan.

Sistem informasi akuntansi harus mudah dioperasikan ­, dipelihara, dan diaudit. Itu harus menghindari fitur yang tidak diinginkan, karena mereka hanya menambah kompleksitas pada sistem. Namun, ada trade-off antara kesederhanaan dan fleksibilitas dan keseimbangan yang tepat antara keduanya harus dipertahankan dalam sistem.

4. Keandalan:

Karena sistem informasi akuntansi berhubungan dengan operasi bisnis sehari-hari, mereka harus menjadi sistem yang sangat andal. Keandalan dapat diukur dalam hal pemeliharaan yang rendah, kualitas informasi, dan kemampuan untuk menangani pengecualian. Sistem informasi akuntansi ­harus dirancang untuk memastikan bahwa mereka tidak menerima data yang salah, juga tidak memberikan laporan yang salah atau tidak lengkap.

5. Penerimaan Pengguna:

Penggunaan sistem informasi akuntansi meresap dalam perusahaan bisnis, karena hampir setiap departemen menggunakannya. Karena banyaknya pengguna, mengamankan penerimaan pengguna menjadi sulit. Tanpa penerimaan pengguna, sistem informasi akuntansi ­tidak dapat berhasil.

Kegagalan ­sistem informasi akuntansi di bank-bank India yang dinasionalisasi pada tahap awal adalah contoh klasik pentingnya penerimaan pengguna terhadap sistem informasi akuntansi.

Penerimaan pengguna datang ketika sistem membuat pekerjaan pengguna lebih mudah dan menyelesaikan masalahnya, ­tanpa menambah kesengsaraannya. Dengan demikian, keterlibatan pengguna pada tahap pengembangan dan implementasi sangat penting untuk keberhasilan sistem informasi akuntansi.

Related Posts