Pengaruh Transaksi terhadap Laporan Aliran Dana



Dalam menyiapkan laporan perubahan posisi keuangan, atas dasar modal kerja atau laporan aliran dana, akan lebih mudah untuk mengklasifikasikan transaksi bisnis ke dalam tiga kategori:

(a) Baik aspek debet maupun kredit dari transaksi hanya memengaruhi akun giro.

(b) Baik aspek debet maupun kredit dari transaksi hanya memengaruhi akun tidak lancar.

(c) Salah satu aspek transaksi yang mempengaruhi rekening giro dan aspek lain yang mempengaruhi rekening tidak lancar (aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar).

Efek dari kategori transaksi yang disebutkan di atas pada laporan aliran dana dapat dianalisis dengan bantuan contoh berikut:

1. Transaksi Yang Hanya Mempengaruhi Rekening Giro—Tidak Mengakibatkan Arus Dana:

Transaksi ini menghasilkan perubahan pada akun modal kerja tetapi tidak mengubah jumlah modal kerja.

Beberapa contoh transaksi tersebut diberikan di bawah ini:

Oleh karena itu, transaksi tersebut tidak akan tercermin sebagai sumber atau penggunaan dalam laporan perubahan posisi keuangan dasar modal kerja.

2. Transaksi Yang Hanya Mempengaruhi Non-Current Accounts—Tidak Mengakibatkan Arus Dana:

Transaksi ini tidak memiliki pengaruh langsung terhadap jumlah modal kerja. Entri untuk mencatat penyusutan adalah contoh dari transaksi semacam itu. Transaksi tersebut tidak dapat dipertimbangkan dalam menyiapkan laporan perubahan posisi keuangan atas dasar modal kerja.

Beberapa contoh transaksi tersebut adalah:

3. Transaksi yang Mempengaruhi Non Giro dan Rekening Giro yang Mengakibatkan Aliran Dana Yang Menghasilkan Sumber Dana Atau Permohonan Dana:

Transaksi ini membawa kenaikan atau penurunan jumlah modal kerja. Jika perubahan akun modal non-kerja dianalisis, peristiwa ini terungkap, dan pengaruhnya terhadap modal kerja akan dilaporkan dalam laporan perubahan posisi keuangan.

Beberapa contoh transaksi tersebut dan pengaruhnya terhadap modal kerja ditunjukkan di bawah ini:

Related Posts