Perbankan: Evolusi, Asal dan Pertumbuhan Perbankan



Baca artikel ini untuk mempelajari tentang evolusi, asal usul, dan pertumbuhan perbankan!

Kata ‘bank’ digunakan dalam pengertian bank komersial. Ini berasal dari bahasa Jerman meskipun beberapa orang melacak asalnya dari kata Prancis ‘Banqui’ dan kata Italia ‘Banca’. Itu merujuk pada bangku untuk menyimpan, meminjamkan, dan menukar uang atau koin di pasar oleh pemberi pinjaman uang dan penukaran uang.

Gambar milik: https://www.yourarticlelibrary.com/banking/banking-the-evolution-origin-and-growth-of-banking/10998/

Tidak ada kata ‘perbankan’ sebelum tahun 1640, meskipun praktik penyimpanan dan tabungan berkembang di kuil Babilonia sejak tahun 2000 SM Chanakya dalam Arthashastra-nya yang ditulis sekitar tahun 300 SM menyebutkan tentang keberadaan yang kuat serikat bankir pedagang yang menerima simpanan, dan pinjaman lanjutan dan mengeluarkan hundi (surat transfer). Kitab suci Jain menyebutkan nama dua bankir yang membangun Kuil Dilware yang terkenal di Gunung Abu pada tahun 1197 dan 1247 M.

Bank pertama yang disebut ‘Bank Venesia’ didirikan di Venesia, Italia pada tahun 1157 untuk membiayai raja dalam perangnya. Para bankir Lombardy terkenal di Inggris. Tetapi perbankan modern dimulai dengan tukang emas Inggris hanya setelah tahun 1640. Bank pertama di India adalah ‘Bank of Hindustan’ dimulai pada tahun 1770 oleh Alexander & Co., sebuah rumah agen Inggris di Calcutta yang gagal pada tahun 1782 dengan penutupan rumah agen. Tetapi bank pertama dalam pengertian modern didirikan pada Kepresidenan Benggala sebagai Bank Benggala pada tahun 1806.

Terlepas dari sejarah, ‘bankir pedagang’lah yang pertama kali mengembangkan sistem perbankan dengan memperdagangkan komoditas daripada uang. Kegiatan perdagangan mereka membutuhkan pengiriman uang dari satu tempat ke tempat lain. Untuk ini, mereka mengeluarkan ‘hundis’ untuk mengirimkan dana. Di India, bankir pedagang seperti itu dikenal sebagai ‘Seths’.

Tahap selanjutnya dalam pertumbuhan perbankan adalah tukang emas. Bisnis tukang emas sedemikian rupa sehingga dia harus berhati-hati terhadap pencurian emas dan perhiasan. Jika dia tampak sebagai orang yang jujur, para pedagang di lingkungan itu mulai meninggalkan emas batangan, uang, dan perhiasan mereka dalam perawatannya. Saat praktik ini menyebar, pandai emas mulai menagih sesuatu untuk menjaga uang dan emas batangan.

Sebagai bukti penerimaan barang berharga, ia mengeluarkan kuitansi. Karena koin emas dan perak tidak memiliki tanda pemilik, tukang emas mulai meminjamkannya. Karena tukang emas siap memberikan kepada pemegang kuitansi dan jumlah uang yang sama sesuai permintaan, maka kuitansi pandai emas menjadi seperti cek sebagai alat tukar dan alat pembayaran.

Tahap selanjutnya dalam pertumbuhan perbankan adalah rentenir. Tukang emas menemukan bahwa rata-rata penarikan koin jauh lebih sedikit daripada setoran dengannya. Jadi dia mulai memajukan koin pinjaman dengan membebankan bunga. Sebagai pengamanan, dia menyimpan sejumlah uang sebagai cadangan. Dengan demikian, pemberi pinjaman uang pandai emas menjadi seorang bankir yang mulai menjalankan dua fungsi perbankan modern, yaitu menerima simpanan dan memajukan pinjaman.

Related Posts