Usaha Departemen: Makna, Fitur dan Keuntungan



Baca artikel ini untuk mempelajari tentang arti, fitur, keuntungan, dan keterbatasan usaha departemen.

Arti Tugas Departemen:

Di bawah bentuk organisasi departemen, perusahaan publik dijalankan sebagai kementerian penuh yang terpisah atau sebagai sub-divisi utama dari departemen Pemerintah.

Misalnya, Kereta Api India dikelola oleh Kementerian Perkeretaapian. Layanan Pos dan Telegrap dijalankan sebagai sebuah departemen, di Kementerian Perhubungan.

Skema Susu Delhi, Radio Seluruh India, Doordarshan adalah contoh lain dari usaha departemen.

Fitur Usaha Departemen:

Ciri-ciri yang menonjol dari suatu departemen adalah sebagai berikut:

(i) Formasi:

Suatu usaha departemen didirikan baik sebagai kementerian penuh yang terpisah atau sebagai sub-divisi dari kementerian (yaitu departemen) Pemerintah.

(ii) Tidak Ada Entitas Terpisah:

Perusahaan departemen tidak memiliki entitas independen yang terpisah dari Pemerintah.

(iii) Tanggung Jawab Utama dengan Menteri:

Tanggung jawab utama pengelolaan suatu departemen terletak pada menteri yang bersangkutan; yang bertanggung jawab kepada Parlemen atau Badan Legislatif Negara Bagian untuk urusan-urusan tugas departemen. Menteri, pada gilirannya, mendelegasikan wewenangnya ke berbagai tingkat manajemen lainnya, dalam tugas departemen.

(iv) Pembiayaan Pemerintah:

Usaha departemen dibiayai melalui alokasi anggaran tahunan oleh Parlemen atau Badan Legislatif Negara Bagian. Pendapatan perusahaan dibayarkan ke bendahara.

(v) Akuntansi dan Audit, dll. sebagaimana Berlaku untuk Departemen Pemerintah:

Usaha departemen tunduk pada prosedur penganggaran, akuntansi dan audit normal, yang berlaku untuk departemen Pemerintah.

(vi) Dikelola oleh Pegawai Negeri Sipil:

Perusahaan departemen dikelola oleh pegawai negeri, yang tunduk pada persyaratan layanan yang sama seperti yang berlaku untuk pegawai negeri Pemerintah.

(vii) Kekebalan Berdaulat:

Suatu usaha departemen tidak dapat digugat sama sekali, tanpa persetujuan Pemerintah.

Keuntungan dari Usaha Departemen:

Berikut adalah keuntungan dari usaha departemen:

(i) Formasi Mudah:

Sangat mudah untuk mendirikan usaha departemen. Usaha departemen dibuat oleh keputusan administratif Pemerintah, tidak melibatkan formalitas hukum untuk pembentukannya.

(ii) Langsung dan Kontrol Parlemen atau Badan Legislatif Negara:

Badan usaha departemen bertanggung jawab langsung kepada Parlemen atau badan legislatif Negara melalui pimpinannya secara keseluruhan yaitu menteri yang bersangkutan.

(iii) Kerahasiaan Dijaga:

Usaha departemen dapat menjaga kerahasiaan masalah kebijakan penting; karena Pemerintah dapat menahan informasi apa pun, untuk kepentingan publik.

(iv) Beban Pajak Publik yang Lebih Ringan:

Penghasilan dari usaha departemen dibayarkan ke kas Pemerintah, sehingga beban pajak lebih rendah pada publik.

(v) Instrumen Perubahan Sosial:

Pemerintah dapat mempromosikan keadilan ekonomi dan sosial melalui usaha departemen. Oleh karena itu, usaha departemen dapat digunakan oleh Pemerintah, sebagai instrumen perubahan sosial.

(vi) Risiko Penyalahgunaan Uang Publik yang Lebih Rendah:

Karena usaha departemen tunduk pada prosedur penganggaran, akuntansi dan audit pemerintah; risiko penyalahgunaan uang rakyat relatif lebih kecil.

(vii) Berpedoman pada Tata Tertib Kementerian:

Para petugas departemen berada di bawah kontrol administratif langsung dari kementerian. Mereka dipandu oleh aturan dan peraturan kementerian, dibingkai dengan fokus pada kesejahteraan masyarakat.

Keterbatasan Usaha Departemen:

Berikut ini adalah keterbatasan utama dari usaha departemen:

(i) Kaset Baca dan Birokrasi:

Usaha departemen dijalankan dengan cara departemen Pemerintah lainnya dijalankan. Manajemen dan fungsinya tunduk pada keran merah dan birokrasi yang berlebihan. (Red-tape berarti peraturan pejabat yang tidak perlu dan rumit yang mencegah sesuatu dilakukan dengan cepat). Akibatnya, usaha departemen kehilangan semua fleksibilitas yang diinginkan dari sebuah perusahaan bisnis.

(ii) Insiden Pajak Tambahan:

Kerugian yang terjadi oleh perusahaan departemen dipenuhi dari perbendaharaan. Hal ini sangat sering membutuhkan pajak tambahan yang bebannya ditanggung oleh orang biasa.

(iii) Kurangnya Persaingan:

Sebuah usaha departemen sering menikmati monopoli di bidangnya. Akibatnya, ia cenderung acuh tak acuh terhadap kualitas dan harga barang dan jasanya; dan tidak segan-segan mengeksploitasi masyarakat.

(iv) Pendekatan Kerja Santai:

Karena pejabat dari suatu departemen sering mengalami pemindahan; mereka mengembangkan rasa pendekatan kasual untuk bekerja. Akibatnya, efisiensi operasional perusahaan sangat menderita.

(v) Pengaruh Politik:

Sebuah usaha departemen tunduk pada pengaruh politik yang berlebihan. Nasibnya bergantung pada perimbangan kekuatan antara partai yang berkuasa dan oposisi. Dengan demikian, usaha departemen menjadi organisasi politik daripada organisasi ekonomi atau bisnis.

(vi) Kurangnya Manajemen Profesional dan Ketakutan terhadap Kritik:

Sebuah usaha departemen dikelola oleh pegawai negeri, yang tidak memiliki keterampilan manajemen profesional. Apalagi, para pengelola ini tidak mampu berinovasi, karena takut dikritik oleh menteri atau DPR.

(vii) Ketergantungan Finansial:

Sebuah usaha departemen secara finansial tergantung pada alokasi anggaran Pemerintah. Dengan demikian, ia tidak dapat memiliki keputusan investasi jangka panjang yang mandiri, yang dapat membawa kemakmuran yang sangat besar bagi usaha tersebut.

Related Posts