Apa itu Basis Data Aktif?



Database aktif adalah antarmuka otomatis yang melakukan fungsi tertentu yang bergantung pada input informasi tertentu. Pemrogram dan administrator dapat memanipulasi sistem database aktif untuk mengeksekusi transaksi sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Serupa dengan gagasan sebab dan akibat, beberapa hubungan atau pertanyaan tersebut disebut sebagai “penggabungan”. Dalam desain database, ada parameter yang menentukan informasi apa yang akan dibagikan dan dengan siapa informasi tersebut akan dibagikan.

SKU dapat ditautkan ke database aktif untuk membantu melacak inventaris.

Perbedaan utama antara database konvensional dan database aktif adalah bahwa sesuatu terjadi sebagai hasil dari sesuatu yang lain. Pembayaran tagihan otomatis adalah contoh database aktif. Seorang nasabah bank dapat menginstruksikan lembaganya untuk membayar penerima pembayaran sejumlah tertentu pada tanggal tertentu setiap bulan. Ketika tanggal yang ditentukan tercapai, pembayaran elektronik secara otomatis dikirim ke penerima pembayaran yang ditunjukkan oleh informasi dalam database.

Kadang-kadang disebut sebagai arsitektur yang digerakkan oleh peristiwa, database aktif dirancang untuk mengambil tindakan berdasarkan pemicu tertentu. Biasanya ada hubungan antara peristiwa. Misalnya, sistem basis data titik penjualan (POS) dapat secara otomatis memesan ulang produk untuk toko ritel setelah mereka menerima informasi bahwa persediaan saat ini telah turun ke jumlah yang telah ditentukan sebelumnya. Bergantung pada cara parameter database ditetapkan, pemesanan ulang yang sebenarnya dapat terjadi segera, sebagai transaksi terpisah, atau ditangguhkan.

Transaksi langsung terjadi bersamaan dengan peristiwa pemicu. Misalnya, sistem POS dapat memesan ulang produk sesuai dengan kode produk universal (UPC) atau unit penyimpanan stok (SKU). Ini dapat memproses tingkat persediaan dan transaksi pemesanan pada waktu yang sama. Banyak pengecer massal beroperasi di bawah jenis database aktif ini yang menerima masukan terus-menerus dari beberapa sumber, termasuk personel penjualan dan penerima.

Transaksi terpisah diatur untuk terjadi pada waktu yang berbeda. Biasanya, database dirancang untuk memeriksa peristiwa pemicu dan mungkin perlu membandingkannya dengan aturan tambahan untuk menjalankan suatu tindakan. Misalnya, sistem POS pengecer mungkin dipicu oleh tingkat persediaan yang rendah, tetapi tindakan yang diambil mungkin bergantung pada apakah produk dihentikan atau jika item dipasok melalui vendor. Basis data mungkin tidak memproses pesanan jika aturan ditetapkan untuk menolak tindakan jika produk tidak lulus evaluasi.

Transaksi ditangguhkan mirip dengan gagasan transaksi terpisah, kecuali bahwa yang pertama harus berakhir sebelum yang kedua diproses. Dalam contoh POS, database mungkin mencatat bahwa persediaan untuk produk tertentu telah turun di bawah tingkat yang dapat diterima di awal hari. Dengan transaksi yang ditangguhkan, proses pemesanan ulang tidak akan dijalankan sampai penutupan bisnis ketika tingkat persediaan akhir dicatat.

Related Posts