Pengertian Amonia dan Manfaat Amonia



Amonia merupakan senyawa kimia yang terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom hidrogen terikat erat, yang memberikan simbol kimia NH3. Amonia dapat mengambil bentuk cairan atau gas yang berbau tajam. Banyak konsumen dan produk komersial mengandung zat alkali ini, termasuk banyak produk yang digunakan untuk membersihkan kotoran atau pupuk tanaman.

Bahan kimia ini berbahaya, dan bahkan dalam konsentrasi rendah, menghirup atau terkena larutan pada kulit dapat menyebabkan pembakaran, pingsan atau mungkin kematian. Perhatian khusus harus selalu digunakan ketika seseorang menangani bahan kimia ini.

Produksi

Sejumlah kecil bentuk amonia ketika bahan organik terurai, sehingga gas dapat ditemukan secara alami di atmosfer bumi. Sebagian besar amonia yang digunakan dihasilkan melalui cara-cara buatan, namun, dengan ikatan atom nitrogen dan hidrogen bersama-sama dengan kekerasan. Maka gas dapat ditekan untuk membentuk cairan untuk distribusi mudah untuk tumbuhan.

Keuntungan

Sebagai gas, zat ini lebih ringan dari udara, sehingga tidak akan berkeliling dalam ruangan seperti gas berbahaya lainnya, seperti propana. Meskipun amonia memiliki, bau khas yang menyengat, bening dan sulit untuk menyalakan kecuali sangat terkonsentrasi. Hal ini membuat lebih aman daripada bahan kimia lain untuk keperluan rumah tangga, karena kebanyakan orang akan mengenali bau dan menghindari menyentuh bahan kimia atau menghirup asap nya.

Penggunaan

Amonia mudah dimasukkan ke dalam air sebagai larutan, sehingga digunakan dalam banyak pembersih. Semprotan jendela, busa pembersih oven, pembersih toilet, Penghilang lilin dan pembersih rumah tangga lainnya sering mengandung 5 persen sampai 10 persen amonia. Beberapa jenis pembersih tidak boleh dicampur. Sebagai contoh, amonia dan bentuk pemutih gas sangat berbahaya, yang disebut chloramine, yang tidak boleh dihirup.

Pembersih komersial, yang seringkali mengandung 25 persen sampai 30 persen amonia, sangat berbahaya karena mereka sangat korosif. Di bawah pengawasan hati-hati, amonia cair juga digunakan untuk menggores logam seperti aluminium dan tembaga, untuk mendinginkan kamar atau truk dan untuk melarutkan unsur-unsur lain di laboratorium kimia.

pembersih kaca
Kebanyakan pembersih jendela menyertakan amonia.

Sebagian besar amonia yang dihasilkan digunakan untuk pemupukan tanaman dengan yang menyediakan nitrogen yang dapat diserap untuk tanaman. Produsen plastik, pestisida dan pewarna juga menggunakan cairan di beberapa titik dalam proses sintesis mereka.

pupuk
Banyak pupuk yang menggunakan amonia.

Pada suatu waktu, bola kapas sering direndam dalam amonia dan disegel di dalam botol. Orang-orang yang pingsan itu dihidupkan kembali dengan bau bau yang kuat. Ini umumnya aman, asalkan hal itu tidak sering dilakukan.

Sifat Amonia

  • Amonia di dalam suhu kamar wujudnya ialah gas yang tidak berwarna memiliki bau menyengat, serta memiliki rasa seperti logam alkali atau sabun.
  • Saat dihirup dapat membuat air mata menjadi mengalir.
  • Sifat amonia lebih ringan dibandingkan udara sehingga amonia akan bergerak ke atas dalam keadaan normal.
  • Gas ini sering jatuh ke bawah lalu terakumulasi bersama dengan air hujan.
  • Amonia larut di dalam air perbandingannya untuk 1 liter air berbanding dengan 1300 liter volume gas amonia. Sebab kelarutannya didalam air sangat tinggi dan ini jarang ditemui diatas permukaan air.
  • Gas amonia dapat dengan mudah diubah wujudnya ke dalam bentuk cair. Caranya dengan mengkondisikan dalam tekanan 8 hingga 10 atmosfer.
  • Titik didih gas amonia ialah pada suhu 239 derajat K (-35 derajat C) pada tekanan 1 atm.

Bahaya Amonia

Pada umumnya Amoniak tidak mudah terbakar, tetapi apabila campuran udara dan amoniak dalam ruangan 13-27% maka akan meledak dan terbakar. Amoniak dapat terbakar pada daerah mudah terbakar : 16-25 % (LFL-UFL). Suhu kamar : 651 oC. Amoniak juga dapat menjadi korosif apabila terkena tembaga dan timah.

Selain itu amoniak 0,2% sampai dengan 0,3% dari volume ruangan menyebabkan kematian. Konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan menyababkan kematian ikan, udang, dan binatang air lainnya  yang terdapat pada perairan tersebut  Kadar ammonia yang tinggi pada air sungai menunjukkan adanya pencemaran, akibatnya rasa air sungai kurang enak dan berbau.

Pada air minum kadar amonia harus nol dan pada air sungai di bawah 0,5 mg/L.

Amoniak cair dapat menyebabkan kulit melepuh seperti luka bakar dan juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan saluran pernafasan. Bahkan bisa menyebabkan mual, muntah, dan pingsan. Penggunaan amoniak dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit kanker karena amoniak bersifat karsinogenik atau bahan yang dapat menimbulkan kanker.

Amoniak juga merupakan senyawa kimia yang cukup terkenal bagi dunia kecantikan khususnya rambut yang digunakan sebagai bahan campuran dari pewarna untuk membuat cat rambut, obat pelurusan rambut yang dapat menyebabkan rambut menjadi kering, kasar, pecah-pecah, kusam dan rusak.

Dampak Penyebab Amonia

Berikut ini terdapat beberapa dampak penyebab dari amonia, antara lain:

Efek Terhadap Kesehatan Manusia

Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat menyebabkan menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Gas NH3 juga dapat menyebabkan Iritasi pada mata, saluran pernapasan dan kulit.

Pada Kadar 2500-6500 ppm, gas ammonia melalui inhalasi menyebabkan iritasi hebat pada mata (Keraktitis), sesak nafas (Dyspnea), Bronchospasm, nyeri dada, sembab paru, batuk darah, Bronchitis dan Pneumonia. Pada kadar tinggi (30.000 ppm) dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.

Efek Terhadap Lingkungan

Sekitar Sisa-sisa makanan dan sampah organik dibuang ke tempat sampah, kemudian di bawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sampah-sampah tersebut kemudian membusuk dan menghasilkan gas amonia.

Gas ammonia tersebut merupakan salah satu gas rumah kaca yang dapat menyebabkan global warming. Akibat yang terjadi adalah terjadinya perubahan iklim dan cuaca serta efek global warming lainnya. Gas ammonia juga dapat mengganggu estetika lingkungan karena bau pembusukan sampah yang sangat menyengat.

Dampak negatif yang ditimbulkan usaha peternakan ayam terutama berasal dari kotoran ayam yang dapat menimbulkan gas yang berbau. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida.

Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat memyebabkan gangguan kesehatan ternak dan masyarakat di sekitar peternakan. Amonia dapat menghambat pertumbuhan ternak.

Related Posts