Cara Menghitung Interval Pengulangan- Probabilitas & Statistik



Interval Pengulangan membantu untuk memperkirakan kemungkinan beberapa peristiwa yang terjadi. Misalnya, jika Anda mengatakan sesuatu terjadi setiap 10.000 tahun sekali, kemungkinan hal itu terjadi besok tidak mungkin terjadi. Namun, jika Anda mengatakan sesuatu terjadi setiap beberapa menit, maka kemungkinan besar itu akan terjadi. Interval perulangan datang dalam dua jenis: interval perulangan sederhana dan yang memperhitungkan besarnya peristiwa.

Interval Pengulangan Sederhana

Temukan data yang diperlukan, yang akan menjadi jumlah kejadian dan jumlah tahun yang diamati. Sebagai contoh, lima banjir tercatat dalam 100 tahun.

Gunakan rumus: Interval Pengulangan sama dengan jumlah tahun tercatat dibagi dengan jumlah kejadian.

Masukkan data Anda dan hitung interval pengulangan. Dalam contoh, 100 tahun dibagi lima kejadian menghasilkan interval pengulangan 20 tahun.

Interval Pengulangan dengan Urutan Magnitudo

Urutkan data data Anda menurut tingkat keparahan peristiwa, diberi nomor dari yang paling parah hingga paling tidak parah, sehingga yang paling parah diberi nomor satu. Ini memberi Anda peringkat besarnya pada skala menurun, yaitu semakin tinggi peringkatnya, semakin ringan kejadiannya. Hitung jumlah total tahun yang tercatat.

Gunakan rumus: Interval Pengulangan sama dengan jumlah tahun, ditambah satu, dibagi dengan peringkat besaran yang ingin Anda hitung interval pengulangannya.

Interval Pengulangan = (Tahun + 1) / Peringkat

Masukkan data Anda untuk menghitung interval pengulangan. Katakanlah Anda menginginkan interval pengulangan untuk banjir terburuk keempat dalam 100 tahun. Kemudian 100 ditambah 1 sama dengan 101. Bagilah dengan 4, yaitu, karena banjir terburuk keempat akan memiliki peringkat besarnya 4, dan Anda mendapatkan interval pengulangan 25,25 tahun. Ini memberitahu Anda bahwa rata-rata, banjir sehebat itu atau lebih terjadi setiap 25,25 tahun.

Viktoriya Kuzmenkova/iStock/GettyImages

Related Posts

Dia