Masalah Dengan Pengenalan Angka di TK- Probabilitas & Statistik



Dua syarat utama untuk taman kanak-kanak adalah anak dapat mengenal huruf dan angka. Banyak orang tua membantu anak-anak mereka dalam proses ini dengan memperkenalkan alfabet pada usia dini. Pendidikan angka, bagaimanapun, sering direduksi menjadi hitungan sederhana, yang tidak membantu anak mengenali angka atau memahami konsepnya. Ada banyak masalah umum dalam pengenalan angka untuk anak kecil. Syukurlah, ada juga banyak cara untuk mengatasi kendala ini.

Enam dan Sembilan yang Membingungkan

Salah satu masalah pengenalan angka yang paling umum adalah kebingungan antara angka enam dan sembilan, terutama ketika sembilan digambar seperti enam terbalik, bukan sebagai bola dengan garis lurus di belakangnya. Ketika anak-anak melihat angka enam dan sembilan, mereka merasa sulit untuk memahami fakta bahwa enam memiliki bola di bawah sedangkan sembilan memiliki bola di atas. Beberapa siswa masih bergumul dengan atas dan bawah, sehingga wajar jika mereka kesulitan membedakan kedua angka ini.

Membingungkan Dua dan Lima

Beberapa siswa juga mencampuradukkan angka dua dan lima. Sama seperti angka enam dan sembilan, angka dua dan lima sepertinya angka yang sama, hanya salah satunya yang terbalik. Dua memiliki bagian atas melengkung dengan bagian bawah lurus sedangkan lima memiliki bagian atas lurus dengan bagian bawah melengkung. Hal ini tentu saja membingungkan bagi anak kecil.

Membingungkan Satu dan Tujuh

Beberapa siswa akan kesulitan untuk membedakan antara satu dan tujuh jika yang satu ditulis dengan tutup miring dan bukan sebagai satu garis lurus. Seringkali yang ditulis dengan gaya itu juga memiliki garis di bagian bawahnya, dan ini dapat digunakan untuk membantu anak membedakan antara dua angka.

Membingungkan 12 dan 20

Meski kelihatannya aneh, banyak siswa yang kesulitan membedakan angka 12 dengan angka 20. Bisa jadi karena keduanya merupakan angka dua digit yang mengandung dua, atau bisa juga karena bunyi “dua†pada awal nama masing-masing. Untuk alasan apa pun, ini adalah perjuangan yang tulus untuk beberapa anak dan perlu ditangani dengan ketekunan dan kesabaran.

Digit mana yang lebih dulu?

Sebagian besar kelas taman kanak-kanak mengharuskan siswanya untuk dapat menghitung hingga 100 dan mengenali angka hingga 20. Ketika mereka mencapai usia remaja, beberapa siswa merasa sulit untuk mengingat angka mana yang lebih dulu. Jika mereka tidak menguasai ini saat remaja pertama kali diperkenalkan, ini dapat menyebabkan masalah besar karena terus-menerus membalik angka. Misalnya, 21 menjadi 12, 31 menjadi 13 dan 32 menjadi 23. Sangat penting saat memperkenalkan remaja bahwa Anda menekankan bahwa “satu” selalu tampil di depan dalam keluarga remaja.

Menghitung Sampai Bilangan

Ketika seorang guru menunjukkan kepada siswa sebuah flashcard dengan nomor di atasnya, siswa tersebut harus dapat mengenali nomor tersebut dan memberi tahu guru apa itu. Beberapa siswa mengenali nomor dengan penempatannya tetapi tidak dapat mengingat namanya dengan segera. Sebaliknya, mereka melihat nomor dan menghitung sampai nomor itu. Pada saat itu, mereka memberikan nama nomor tersebut. Ini bukan praktik yang dapat diterima untuk taman kanak-kanak dan tidak boleh diizinkan karena menghalangi siswa untuk benar-benar memahami konsep dan pengenalan angka.

Memahami Konsep

Banyak anak berjuang dengan pengenalan angka karena mereka tidak benar-benar memahami konsepnya. Jumlahnya tujuh. Terus? Apa artinya itu bagi mereka? Untuk membantu siswa Anda di bidang ini, ajarkan pengenalan angka dan konsepnya secara bersamaan. Gunakan kartu flash yang menunjukkan jumlah dan banyak objek. Mainkan permainan di mana Anda memegang kartu flash angka (hanya sisi angka), dan minta siswa memegang banyak benda (misalnya, pensil, krayon, atau jari). Gunakan setiap metode yang dapat Anda pikirkan untuk membantu siswa memahami hubungan antara angka yang mereka lihat dan jumlah objek yang digambarkan.

Solusinya

Meskipun ada sejumlah masalah yang terkait dengan pengenalan angka, semuanya dapat diselesaikan dengan solusi yang sama: pengulangan. Siswa Anda perlu melihat, mendengar, dan berurusan dengan angka berkali-kali setiap hari. Jangan hanya mengandalkan kartu flash dan lembar kerja. Alih-alih, izinkan mereka melakukan beberapa aktivitas langsung. Pahat angka dari adonan mainan, atau bahkan lebih baik, dari adonan kue yang bisa Anda panggang agar mereka bisa memakan angkanya. Dorong siswa Anda untuk membentuk angka dari seutas benang atau spageti yang dimasak. Lacak nomor di punggung siswa, dan minta dia mencoba memberi tahu Anda nomor mana yang Anda lacak. Kemudian biarkan dia melakukan hal yang sama kepada Anda. Ada banyak aktivitas langsung yang dapat Anda lakukan dengan kelas Anda untuk membantu mereka dalam pengenalan angka. Lagi pula, semakin banyak indera yang dapat Anda sertakan, semakin tinggi kemungkinan siswa Anda akan belajar dan mengingat.

Jupiterimages/Goodshoot/Getty Images

Related Posts

Dia