Faktor Politik dalam Migrasi- Probabilitas & Statistik



Menurut Organisasi Migrasi Internasional ada sekitar 192 juta orang yang tinggal di luar tempat kelahirannya. Mayoritas dari orang-orang ini adalah pekerja migran dan mereka merupakan 3 persen dari populasi dunia. Manusia selalu bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik. Namun selain faktor ekonomi, ada faktor politik yang menyebabkan orang berpindah dari negara asalnya ke negara lain. Perang, persekusi, dan tidak adanya hak politik merupakan faktor politik utama dalam migrasi.

Penganiayaan Negara

Penganiayaan negara melibatkan pelecehan, diskriminasi dan penyiksaan terhadap orang-orang yang tidak setuju dengan pemerintah mereka, memiliki keyakinan agama minoritas atau latar belakang etnis. Karena kondisi di negaranya tidak aman, orang-orang ini terpaksa bermigrasi ke negara yang lebih aman. Pencarian suaka adalah akibat langsung dari arus migran politik dari negara yang menindas ke negara yang lebih demokratis. Misalnya Institut Kebijakan Migrasi menunjukkan bahwa Britania Raya menerima permohonan suaka tertinggi: 555.310 atau 15 persen dari total permohonan suaka global pada tahun 2002. Angka-angka ini yang kira-kira tetap sama, mencerminkan peningkatan klaim penganiayaan di negara-negara seperti:

  • Irak
  • Zimbabwe
  • Somalia
  • Afganistan
  • Cina

Kurangnya Kebebasan Politik

Kurangnya kebebasan dan hak politik, dan korupsi endemik bertindak sebagai faktor pendorong bagi para migran yang mencari kebebasan yang lebih besar. Meski tidak dianiaya di tempat kelahirannya, kekhawatiran yang membatasi kebebasan orang menyebabkan mereka pergi. Jika lingkungan politik tidak bersahabat, maka situasi ekonomi cenderung buruk. Ini memicu migrasi karena alasan politik dan ekonomi. Sebagian besar migran pergi ke negara yang lebih demokratis di mana mereka dapat mengejar karir, pendidikan, dan kebebasan yang lebih baik.

Perang

Menurut Earth Pulse National Geographics ada sekitar 42 juta orang di seluruh dunia yang terpaksa bermigrasi karena perang. Perang dan konflik bersenjata memiliki penyebab yang beragam tetapi semua faktor tersebut dipengaruhi oleh isu politik. Migran perang tidak hanya bermigrasi ke negara biasa seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia, mereka juga bermigrasi di dalam wilayah geografis mereka sendiri seperti di dalam benua mereka. Sebagian besar migran perang menjadi pengungsi atau pencari suaka. Refugees International menunjukkan bahwa pada tahun 2009, terdapat 15,2 juta pengungsi secara global.

Budaya-Politik

Ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh keanekaragaman budaya menyebabkan orang-orang dari afiliasi budaya tertentu pindah ke dalam negara atau menjauh dari negara mereka sama sekali. Akibat perang atau pertikaian etnis, kelompok etnis yang awalnya terpisah dapat dipaksakan dalam batas geografis yang sama. Masuknya satu kelompok budaya dapat menggusur kelompok lain. Pemerintah juga dapat memaksa kelompok budaya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain (di dalam atau di luar negara) untuk mendapatkan keuntungan politik karena memiliki keanekaragaman budaya yang lebih sedikit.

upthebanner/iStock/GettyImages

Related Posts

Dia