Penggunaan Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Nyata-Geometri

Penggunaan Teorema Pythagoras dalam Kehidupan Nyata-Geometri

Teorema Pythagoras adalah pernyataan dalam geometri yang menunjukkan hubungan antara panjang sisi-sisi segitiga siku-siku – sebuah segitiga dengan satu sudut 90 derajat. Persamaan segitiga siku-siku adalah a 2 + b 2 = c 2 . Mampu menemukan panjang sisi, mengingat panjang dari dua sisi lainnya membuat Teorema Pythagoras menjadi teknik yang berguna untuk konstruksi dan navigasi.

Arsitektur dan Konstruksi

Diberikan dua garis lurus, Teorema Pythagoras memungkinkan Anda menghitung panjang diagonal yang menghubungkannya. Aplikasi ini sering digunakan dalam arsitektur, pengerjaan kayu, atau proyek konstruksi fisik lainnya. Misalnya, Anda sedang membangun atap miring. Jika Anda mengetahui tinggi atap dan panjang atap yang ditutupi, Anda dapat menggunakan Teorema Pythagoras untuk mencari panjang diagonal kemiringan atap. Anda dapat menggunakan informasi ini untuk memotong balok dengan ukuran yang sesuai untuk menopang atap, atau menghitung luas atap yang perlu Anda sirap.

Meletakkan Sudut Persegi

Teorema Pythagoras juga digunakan dalam konstruksi untuk memastikan bangunan berbentuk persegi. Segitiga yang panjang sisinya sesuai dengan Teorema Pythagoras – seperti segitiga 3 kaki kali 4 kaki kali 5 kaki – akan selalu menjadi segitiga siku-siku. Saat meletakkan fondasi, atau membangun sudut persegi di antara dua dinding, pekerja konstruksi akan membuat segitiga dari tiga tali yang sesuai dengan panjang tersebut. Jika panjang tali diukur dengan benar, sudut yang berlawanan dengan sisi miring segitiga akan menjadi sudut siku-siku, sehingga pembangun tahu bahwa mereka sedang membangun dinding atau fondasinya di garis yang benar.

Navigasi

Teorema Pythagoras berguna untuk navigasi dua dimensi. Anda dapat menggunakannya dan dua panjang untuk menemukan jarak terpendek. Misalnya, jika Anda berada di laut dan berlayar ke titik 300 mil utara dan 400 mil barat, Anda dapat menggunakan teorema untuk mencari jarak dari kapal Anda ke titik tersebut dan menghitung berapa derajat ke barat dari utara yang Anda inginkan harus mengikuti untuk mencapai titik itu. Jarak utara dan barat akan menjadi kedua kaki segitiga, dan garis terpendek yang menghubungkan keduanya akan menjadi diagonal. Prinsip yang sama dapat digunakan untuk navigasi udara. Misalnya, sebuah pesawat dapat menggunakan ketinggiannya di atas tanah dan jaraknya dari bandara tujuan untuk menemukan tempat yang tepat untuk mulai turun ke bandara tersebut.

Survei

Survei adalah proses dimana kartografer menghitung jarak numerik dan ketinggian antara titik yang berbeda sebelum membuat peta. Karena medan seringkali tidak rata, surveyor harus mencari cara untuk melakukan pengukuran jarak secara sistematis. Teorema Pythagoras digunakan untuk menghitung kecuraman lereng bukit atau gunung. Seorang surveyor melihat melalui teleskop ke arah tongkat pengukur yang jaraknya tetap, sehingga garis pandang teleskop dan tongkat pengukur membentuk sudut siku-siku. Karena surveyor mengetahui tinggi tongkat pengukur dan jarak horizontal tongkat dari teleskop, dia kemudian dapat menggunakan teorema untuk menemukan panjang lereng yang menutupi jarak itu, dan dari panjang itu, menentukan seberapa curam kemiringannya. .

BackyardProduction/iStock/GettyImages

Related Posts