Mengapa Fotosintesis Penting untuk Semua Organisme?-



Fotosintesis penting bagi organisme hidup karena merupakan sumber oksigen nomor satu di atmosfer. Tanpa fotosintesis, siklus karbon tidak dapat terjadi, kehidupan yang membutuhkan oksigen tidak akan bertahan dan tumbuhan akan mati. Tumbuhan dan pohon hijau menggunakan fotosintesis untuk membuat makanan dari sinar matahari, karbon dioksida, dan air di atmosfer: Ini adalah sumber energi utama mereka. Pentingnya fotosintesis dalam hidup kita adalah oksigen yang dihasilkannya. Tanpa fotosintesis, tidak akan ada oksigen di planet ini.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Fotosintesis penting untuk semua organisme hidup karena menyediakan oksigen yang dibutuhkan oleh sebagian besar makhluk hidup untuk bertahan hidup di planet ini.

Alasan Mengapa Fotosintesis Penting

  • Ini adalah sumber oksigen nomor satu di atmosfer.
  • Ini berkontribusi pada siklus karbon antara bumi, lautan, tumbuhan dan hewan.
  • Ini berkontribusi pada hubungan simbiosis antara tanaman, manusia dan hewan.
  • Ini secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi sebagian besar kehidupan di Bumi.
  • Ini berfungsi sebagai proses energi utama untuk sebagian besar pohon dan tumbuhan.

Bagaimana Fotosintesis Bekerja

Fotosintesis menggunakan energi cahaya dari matahari dan karbon dioksida dan air di atmosfer untuk membuat makanan bagi tumbuhan, pohon, alga, dan bahkan beberapa bakteri. Ini melepaskan oksigen sebagai produk sampingan. Klorofil dalam organisme hidup ini, yang juga berkontribusi pada rona hijaunya, menyerap sinar matahari dan menggabungkannya dengan karbon dioksida untuk mengubah senyawa ini menjadi bahan kimia organik yang disebut adenosin trifosfat (ATP). ATP sangat penting dalam hubungan antara energi dan makhluk hidup, dan dikenal sebagai “mata uang energi untuk semua kehidupan”.

Pentingnya Respirasi Seluler untuk Fotosintesis

Respirasi sel memungkinkan semua sel hidup mengekstraksi energi dalam bentuk ATP dari makanan dan menawarkan energi itu untuk proses vital kehidupan. Semua sel hidup pada tumbuhan, hewan, dan manusia mengambil bagian dalam respirasi sel dalam satu atau lain bentuk. Respirasi seluler adalah proses tiga langkah. Pada langkah pertama, sitoplasma sel memecah glukosa dalam proses yang disebut glikolisis, menghasilkan dua molekul piruvat dari satu molekul glukosa dan melepaskan sedikit ATP. Pada langkah kedua, sel mengangkut molekul piruvat ke dalam mitokondria, pusat energi sel, tanpa menggunakan oksigen. Hal ini dikenal sebagai respirasi anaerobik. Langkah ketiga respirasi seluler melibatkan oksigen dan disebut respirasi aerobik, di mana energi makanan memasuki rantai transpor elektron di mana ia menghasilkan ATP.

Respirasi seluler pada tanaman pada dasarnya adalah kebalikan dari fotosintesis. Makhluk hidup menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida sebagai produk sampingan. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida yang dihembuskan oleh hewan dan manusia dalam kombinasi dengan energi matahari selama respirasi sel untuk menghasilkan makanan yang dibutuhkannya. Tumbuhan akhirnya melepaskan oksigen kembali ke atmosfer, menghasilkan hubungan simbiosis antara tumbuhan, hewan, dan manusia.

Tumbuhan Non-Fotosintesis

Sementara sebagian besar tumbuhan menggunakan fotosintesis untuk menghasilkan energi, ada beberapa yang non-fotosintesis. Tumbuhan yang tidak menggunakan fotosintesis untuk menghasilkan makanan biasanya bersifat parasit, yang berarti mereka bergantung pada inang untuk menghasilkan nutrisi. Contohnya termasuk pipa India ( Monotropa uniflora ) – juga dikenal sebagai tanaman hantu atau mayat – dan beechdrops ( Epifagus americana ), yang mencuri nutrisi yang ditemukan di akar pohon beech. Tanaman pipa India berwarna putih pucat karena tidak mengandung klorofil. Tumbuhan di kerajaan jamur – jamur, jamur, dan ragi – mengandalkan lingkungannya untuk makanan, bukan fotosintesis.

YuriyS/iStock/GettyImages

Related Posts