Hasil Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai Nil



Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia. Nil memiliki panjang sekitar 6.650 km atau 4.123 mil. Sungai Nil berada di wilayah Kerajaan Mesir. Sungai Nil menjadi penyokong utama di Mesir. Herodotus mengatakan bahwa Mesir adalah hadiah dari Sungai Nil.

Sistem Pemerintahan

Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen. Dari desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu.

Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.

Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak. Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.

Mesir merupakan sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja yang bergelar Firaun atau Pharao. Firaun memiliki kekuasaan sangat mutlak. Ia berperan sebagai kepala negara, sebagai kepala agama dan sebagai panglima perang.

1. Mesir Tua

Periode Mesir Tua berlangsung antara tahun 3400-3160 SM. Pusat pemerintahan Mesir Tua berada di Thinis. Pada masa ini Raja Menes berhasil mempersatukan antara Mesir Hilir dengan Mesir Hulu.

2. Mesir Pertengahan

Periode Mesir Pertengahan berlangsung antara tahun 2160-1788 SM. Pada periode ini Raja Sesotris III berhasil mempersatukan kembali wilayah Mesir. Ia bahkan berhasil memperluas wilayah hingga ke Palestina dan Sudan. Kerajaan Mesir pertengahan runtuh karena serangan bangsa Hyksos.

3. Mesir Baru

Periode Mesi Baru berlangsung antara tahun 1500-1100 SM. Pada masa ini, Raja Akmosis berhasil mengalahkan bangsa Hyksos. Raja Akmosis juga berhasil menguasai Palestina, Syria, dan Mesopotamia. Raja terkemuka dari periode. Mesir Baru adalah Raja Ramses II (1275-1220). Pada masa ini dikenal seorang ratu dari Mesir, yaitu Ratu Cleopatra.

Hasil Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai Nil
Hasil Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai Nil

Masyarakat Mesir menganut kepercayaan yang bercorak politeisme. Mereka mempunyai dewa-dewa antara lain :

1. Dewa Ra sebagai Dewa Matahari. Dewa Ra ditempatkan sebagai dewa tertinggi di Mesir. Untuk menuju Dewa Ra dibangun sebuah bangunan suci yaitu Obelisk.

2. Dewa Osiris, dikenal dengan Dewa Peradilan di Alam Baka,

3. Dewa Horus, sebagai Dewa Sungai Nil

Mesir juga mengenal kepercayaan yang bercorak totemisme. Misalnya Dewa Anubis yang digambarakan berkepala anjing, sebagai Dewa Kematian. Dewa Ibis yang digambarkan kepala burung.

Mesir memiliki peradaban tinggi. Berikut ini hasil-hasil peradaban Mesir yang terkemuka :

1. Mengenai tulisan hieroglyph (huruf berupa gambar). Tulisan ini berhasil dibaca pertama kali oleh sarjana Prancis yang bernama Jean Francois Champollion tahun 1800.

2. Mumi, merupakan gambaran kemampuan rakyat Mesir dalam mengawetkan jenazah dengan berbagai macam obat dan rempah-rempah. Mumi disimpan di Mestaba.

3. Mengenal kalender berdasarkan peredaran matahari. Membagi satu tahun menjadi 12 bulan dan 1 bulan 30 hari. Mereka juga mengenal adanya tahun kabisat.

4. Piramida, bangunan megah dari batu ini merupakan peninggalan Mesir Kuno yang terkemuka. Piramida yang terbesar adalah piramida Raja Cheops dengan tinggi 137 Meter.

5. Spink, merupakan patung singa berkepala manusia yang menggambarkan kekuasaan raja di Mesir.

 

Hasil Kebudayaan Peradaban Lembah Sungai Nil

Hieroglyph

Hieroglyph adalah nama huruf kebudayaan Mesir Kuno. Bentuk hurufnya dalah piktograf dimana setiap gambar mewakili satu huruf. Hieroglyph ini ditulis pada sebuah media kertas dari papirus, tumbuhan, atau dipahat.

Contoh pada Batu Roseta yaitu batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Roseta. Dalam batu ini terdapat tulisan Hieroglyp dan tulisan Yunani Kuno.

Astronomi

Kehidupan agraris banga Mesir memengaruhi terhadap pengetahuannya yang tinggi. Untuk mengetahui waktu bercocok tanam, panen atau berdagang dilihat dari siklus musim yang datang setiap tahunnya. Yaitu dengan mengamati siklus bintang Sirius atau Sothis  yang bertepatan dengan pasang naiknya air Sungai Nil. Hasilnya : mereka sudah mengenal kalender yaitu  setahun  terdiri dari 12 bulan, setiap bulan 30 hari, jadi setahun ada 360 hari, kemudian direvisi menjadui 365 hari

Sistem pengawetan

Kepercayaan bahwa roh yang meninggal masih tetap berada pada jasadnya apabila tidak rusak. Dari kepercayaan ini timbul usaha untuk mengawetkan orang yang sudah meninggal dengan menggunakan rempah-rempah atau ramuan lainnya supaya tidak tercium bau busuk

Arsitektur

Peninggalan-peninggalan Mesir berupa patung dan bangunan yang besar menunjukkan adanya teknologi pembuatannya, apalagi semua ukuran patung dan bangunan tersebut berukuran besar, seperti piramid (makam para firaun), sphinx (singa berkepala manusia sebagai lambang kekuatan dan kebijaksanaan) dan obelisk (tugu batu untuk memuja Dewa Amon Ra).

Related Posts