Esai tentang Elemen Esensial Karma



Baca Esai ini tentang Elemen Esensial Karma!

Kami dapat menyebutkan beberapa elemen penting dari doktrin Karma dengan cara berikut.

Sumber Gambar: images.wisegeek.com/hindu-goddess-artwork.jpg

1. Tindakan memiliki tiga Bagian:

Perbuatan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu ‘Kayik, Vachik dan Wansik, yang artinya perbuatan dilakukan baik melalui tubuh atau melalui kata-kata atau melalui pikiran. Bukan hanya tindakan nyata yang penting bagi kita, tetapi semua tindakan seperti itu harus termasuk yang dilakukan melalui kata-kata atau perbuatan.

2. Hasil Pasti:

Setiap tindakan memiliki hasil atau Karmaphal. Seorang pria harus menanggung akibat dari perbuatannya sendiri. Ini berarti ada korelasi antara tindakan dan hasil yang harus ditanggung oleh individu.

3. Hasil Konkrit dan Abstrak:

Ada dua aspek dari hasil tindakan individu. Pertama, ada reaksi konkrit atau hasil lahiriah dari tindakan dan kedua, ada hasil abstrak dari tindakan yang mempengaruhi emosi dan pemikiran kita. Dikombinasikan bersama, mereka membentuk tindakan dan hasilnya.

4. Karma yang tidak bisa dihancurkan:

Karma juga menandakan bahwa itu adalah proses kumulatif. Hasil dari semua tindakan terus terakumulasi. Artinya, tidak perlu seseorang harus menghadapi akibat perbuatannya segera setelah perbuatan itu dilakukan. Kadang-kadang terjadi bahwa seseorang harus menanggung akibat perbuatannya dalam kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya. Ada kepercayaan bahwa akibat dari perbuatan itu tidak musnah sekalipun orang itu mati. Sebaliknya, reaksi dari suatu tindakan secara bertahap terakumulasi dan akhirnya membentuk Karma Phal.

5. Perlunya Kelahiran Kembali:

Sifat perbuatan menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau neraka. Bahkan sifat kelahiran berikutnya ditentukan oleh perbuatannya. Buah dari perbuatan sendirilah yang memaksanya untuk berulang kali terlahir kembali.

6. Keabadian Jiwa:

Doktrin Karma juga mengandaikan bahwa seseorang dapat mati tetapi jiwanya abadi dan oleh karena itu, orang tersebut dilahirkan sampai dia menghadapi konsekuensi dari tindakannya.

7. Proses Karma itu Abadi:

Diyakini bahwa bahkan Tuhan pun tidak terkecuali dalam aturan ini. Begitu proses tindakan dimulai, itu tidak akan berakhir sampai orang tersebut mencapai keselamatan atau Moksha.

Selain itu, tindakan individu tidak hanya memengaruhi kehidupannya sendiri tetapi juga kehidupan anak, cucu, dan cicitnya. Mereka juga harus menanggung akibat perbuatan nenek moyang mereka.

Related Posts