Salah satu kata kerja tidak beraturan yang paling umum digunakan dalam bahasa Jepang adalah “suru”, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris berarti “melakukan”.
Tabel Konjugasi
Konjugasi kata kerja Jepang tidak beraturan “suru” menjadi bentuk sekarang, bentuk lampau, bersyarat, imperatif, dan banyak lagi:
suru (melakukan)
Present Informal |
suru |
Hadiah Formal |
shimasu |
Masa Lalu Informal |
sial |
Masa Lalu Formal |
shimashita |
Negatif Informal |
shinai |
Negatif Formal |
shimasen |
Negatif Masa Lalu Informal |
shinakatta |
Formal Past Negatif |
shimasen deshita |
~ Formulir |
sial |
Bersyarat |
sureba |
Kemauan |
shiyou |
Pasif |
sareru |
Kausatif |
saseru |
Potensi |
dekiru |
Imperatif |
shiro |
Contoh Kalimat
Beberapa contoh kalimat menggunakan “suru”:
Shukudai o shimashita ka. |
Apakah kamu mengerjakan pekerjaan rumahmu? |
Asu membuat ni shite kudasai. |
Tolong kerjakan besok. |
Sonna koto dekinai! |
Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu! |
Untuk Menyelesaikan Tindakan
Kata kerja “suru” memiliki banyak aplikasi yang umum digunakan. Meskipun itu berarti “melakukan” dengan sendirinya, dengan penambahan kata sifat atau tergantung pada situasinya, itu dapat mengambil sejumlah arti yang berbeda dari menggambarkan indra hingga membuat keputusan hingga kata-kata pinjaman yang menyertainya.
Suru digunakan dalam frase yang menyampaikan pelaksanaan suatu tindakan. Struktur frase: bentuk kata keterangan dari kata sifat I + suru .
Untuk mengubah kata sifat I menjadi bentuk kata keterangan, ganti akhiran ~i dengan ~ku. (misalnya ookii —> ookiku)
Contoh kalimat “suru” yang digunakan untuk menyampaikan tindakan yang telah selesai:
Terebi no oto o ookiku shita.
テレビの音を大きくした。
Aku mengeraskan volume TV.
Bentuk adverbia dari Adjektiva-Na + suru
Untuk mengubah adjektiva-Na menjadi bentuk adverbia akhir, ganti akhiran ~na dengan ~ni:(misalnya kireina —> kireini):
Heya o kireini suru.
部屋をきれいにする。
Saya sedang membersihkan kamar.
Untuk memutuskan
“Suru” dapat digunakan untuk mencontohkan pengambilan keputusan dari beberapa pilihan yang berbeda:
Koohii ni shimasu. |
Aku akan minum kopi. |
Kono tokei ni shimasu. |
Aku akan mengambil arloji ini. |
Untuk Harga
Jika disertai frasa yang menunjukkan harga, artinya “biaya”:
Kono kaban wa gosen en shimashita.
このかばんは五千円しました。
Tas ini berharga 5.000 yen.
Indra
“Suru” dapat digunakan ketika kata kerja kalimat melibatkan salah satu dari 5 indra penglihatan, penciuman, suara, sentuhan, atau rasa:
Ii nioi ga suru. |
Baunya enak. |
Nami no oto ga suru. |
Aku mendengar suara ombak. |
Kata Pinjaman + Suru
Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa lain secara fonetik. Dalam bahasa Jepang, kata serapan ditulis menggunakan karakter yang bunyinya mirip dengan kata aslinya. Kata pinjaman sering digabungkan dengan “suru” untuk mengubahnya menjadi kata kerja:
doraibu suru |
mengemudi |
taipu suru |
mengetik |
kisu suru |
mencium |
nokku suru |
untuk mengetuk |
Kata benda (asal Cina) + Suru
Saat digabungkan dengan kata benda asal Cina, “suru” mengubah kata benda menjadi kata kerja:
benkyou suru 勉 強 |
untuk belajar |
sentaku suru |
untuk melakukan pencucian |
ryokou suru |
Bepergian |
shitsumon suru 質 問 |
untuk menanyakan pertanyaan |
denwa suru 電 話 |
untuk menelepon |
yakusoku suru 約 束 |
berjanji |
sanpo suru |
berjalan-jalan |
yoyaku suru |
untuk memesan |
shokuji suru |
untuk makan |
souji suru |
untuk membersihkan |
kekkon suru |
menikah |
kaimono suru |
untuk berbelanja |
setsumei suru |
untuk menjelaskan |
junbi suru 準 備 |
untuk mempersiapkan |
Perhatikan bahwa partikel “o” dapat digunakan sebagai partikel objek setelah kata benda. (misalnya “benkyou o suru”, “denwa o suru”) Tidak ada perbedaan arti dengan atau tanpa “o”.
Ekspresi kata keterangan atau Onomatopoetik + Suru
Kata keterangan atau ekspresi onomatope yang digabungkan dengan “suru” menjadi kata kerja:
yukkuri suru |
untuk tinggal lama |
bon’yari suru |
menjadi linglung |
nikoniko suru |
tersenyum |
waku waku suru |
untuk menjadi bersemangat |