Sejarah Putonghua dan Penggunaannya Saat Ini – Bahasa



Mandarin Cina dikenal dengan banyak nama. Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, itu hanya dikenal sebagai “Cina”. Di Taiwan disebut國語/国语(guó yǔ), yang berarti “bahasa nasional”. Di Singapura, ini dikenal sebagai華語/华语(huá yǔ), yang berarti “bahasa Tionghoa”. Dan di Cina, itu disebut普通話/普通话(pǔ tōng huà), yang diterjemahkan menjadi “bahasa umum.”

Nama Berbeda Seiring Waktu

Secara historis, bahasa Tionghoa Mandarin disebut官話/官话(guān huà), yang berarti “ucapan pejabat,” oleh orang Tionghoa. Kata bahasa Inggris “mandarin” yang berarti “birokrat,” berasal dari bahasa Portugis. Kata Portugis untuk pejabat birokrasi adalah “mandarim”, jadi mereka menyebut官話/官话(guān huà) sebagai “bahasa mandarim”, atau singkatnya “mandarim”. Huruf “m” terakhir diubah menjadi “n” dalam versi bahasa Inggris dari nama ini.

Di bawah Dinasti Qing (清朝- Qīng Cháo), Mandarin adalah bahasa resmi Istana Kekaisaran dan dikenal sebagai國語/国语(guó yǔ). Karena Beijing adalah ibu kota Dinasti Qing, pengucapan bahasa Mandarin didasarkan pada dialek Beijing.

Setelah jatuhnya Dinasti Qing pada tahun 1912, Republik Rakyat Tiongkok (Tiongkok Daratan) yang baru menjadi lebih ketat dalam hal memiliki bahasa umum standar untuk meningkatkan komunikasi dan melek huruf di daerah pedesaan dan perkotaan. Dengan demikian, nama bahasa resmi China diganti namanya. Alih-alih menyebutnya “bahasa nasional”, Mandarin sekarang disebut “bahasa umum”, atau普通話/普通话(pǔ tōng huà), mulai tahun 1955.

Putonghua sebagai Pidato Umum

Pǔ tōng huà adalah bahasa resmi Republik Rakyat Tiongkok (Tiongkok Daratan). Tapi pǔ tōng huà bukan satu-satunya bahasa yang digunakan di Tiongkok. Ada lima rumpun bahasa utama dengan total hingga 250 bahasa atau dialek yang berbeda. Perbedaan yang luas ini mengintensifkan kebutuhan akan bahasa pemersatu yang dipahami oleh semua orang Tionghoa.

Secara historis, bahasa tertulis adalah sumber pemersatu dari banyak bahasa Tionghoa, karena aksara Tionghoa memiliki arti yang sama di mana pun mereka digunakan, meskipun pengucapannya mungkin berbeda di berbagai daerah.

Penggunaan bahasa yang umum digunakan telah dipromosikan sejak kebangkitan Republik Rakyat Tiongkok, yang menetapkan pǔ tōng huà sebagai bahasa pendidikan di seluruh wilayah Tiongkok.

Putonghua di Hong Kong & Makau

Bahasa Kanton adalah bahasa resmi Hong Kong dan Makau dan merupakan bahasa yang digunakan oleh mayoritas penduduk. Sejak penyerahan wilayah ini (Hong Kong dari Inggris dan Makau dari Portugal) ke Republik Rakyat Tiongkok, pǔ tōng huà telah digunakan sebagai bahasa komunikasi antara wilayah dan RRC. RRT mempromosikan penggunaan pǔtōnghuà yang lebih besar di Hong Kong dan Makau dengan melatih guru dan pejabat lainnya.

Putonghua di Taiwan

Hasil dari Perang Saudara Tiongkok (1927-1950) membuat Kuomintang (KMT atau Partai Nasionalis Tiongkok) mundur dari Tiongkok Daratan ke pulau terdekat Taiwan. Tiongkok Daratan, di bawah Republik Rakyat Tiongkok Mao, mengalami perubahan dalam kebijakan bahasa. Perubahan tersebut termasuk pengenalan aksara Tionghoa yang disederhanakan dan penggunaan resmi nama pǔ tōng huà.

Sementara itu, KMT di Taiwan tetap menggunakan aksara Tionghoa tradisional, dan nama guó yǔ terus digunakan untuk bahasa resmi. Kedua praktik ini berlanjut hingga saat ini. Karakter Tionghoa tradisional juga digunakan di Hong Kong, Makau, dan banyak komunitas Tionghoa perantauan.

Fitur Putong Hua

Pǔtōnghuà memiliki empat nada berbeda yang digunakan untuk membedakan homofon. Misalnya, suku kata “ma” dapat memiliki empat arti berbeda bergantung pada nadanya.

Tata bahasa pǔ tōng huà relatif sederhana jika dibandingkan dengan banyak bahasa Eropa. Tidak ada tenses atau verb agreement, dan struktur kalimat dasarnya adalah subject-verb-object.

Penggunaan partikel yang tidak diterjemahkan untuk klarifikasi dan lokasi sementara adalah salah satu fitur yang membuat pǔ tōng huà menantang bagi pembelajar bahasa kedua.

Related Posts