Hambatan Dalam Proses Pendelegasian (Dengan Tindakan) | Manajemen Perkantoran



Baca artikel ini untuk mengetahui hambatan dalam proses pendelegasian dalam suatu organisasi dengan langkah-langkah untuk menghilangkannya.

Hambatan dalam Proses Pendelegasian:

Ada banyak kesulitan yang menghalangi pendelegasian yang efektif.

Kesulitan-kesulitan ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu sebagai berikut:

(a) Dari pihak organisasi

(b) Dari pihak atasan

  1. Dari pihak bawahan

(a) Di Pihak Organisasi :

Adapun kendala yang dialami oleh pihak organisasi antara lain :

  1. Perencanaan yang tidak memadai
  2. Kurangnya mekanisme kontrol yang efektif
  3. Struktur organisasi yang rusak dan ketidakjelasan hubungan tanggung jawab wewenang.

(b) Dari Pihak Atasan:

Kegagalan dalam pendelegasian muncul karena alasan berikut:

  1. Kurangnya kemampuan mengarahkan
  2. Kurangnya kemauan untuk mempercayai bawahan
  3. Kurangnya kemauan untuk memberikan kesempatan kepada bawahan
  4. Kurangnya pengaturan standar kontrol bagi bawahan
  5. Kurangnya kemampuan mengarahkan
  6. Takut persaingan.

(c) Dari Pihak Bawahan:

Bawahan mungkin enggan menerima pendelegasian wewenang karena alasan berikut:

  1. Kurang percaya diri
  2. Keinginan untuk bermain aman dengan bergantung pada atasan untuk semua keputusan
  3. Kurangnya insentif
  4. Terlalu terbebani dengan pekerjaan
  5. Takut melakukan kesalahan dan dikritik oleh atasan
  6. Kinerja bawahan bergantung pada atasan daripada mengambil keputusan sendiri
  7. Takut kritik
  8. Kurangnya informasi dan sumber daya untuk mendasarkan otoritas dan mencapai hasil yang diinginkan.

Tindakan untuk Menghilangkan Hambatan dalam Pendelegasian:

  1. Sebelum mendelegasikan wewenang, jelaskan sifat dan ruang lingkup tugas.
  2. Membuat bawahan memahami dengan jelas batas kewenangannya.
  3. Beri bawahan beberapa insentif positif untuk menerima tanggung jawab.
  4. Ciptakan iklim saling percaya dan niat baik. Bawahan akan bekerja jauh lebih baik jika dia memiliki kebebasan untuk melakukan kesalahan yang jujur.
  5. Jangan sampai ada tumpang tindih atau perpecahan dalam pendelegasian.
  6. Jangan membuat bawahan bertanggung jawab kepada lebih dari satu atasan.
  7. Latih bawahan dengan benar. Pertama berada di depannya untuk pemeriksaan dan bimbingan dan kemudian berada di belakangnya untuk mengikuti penampilannya.
  8. Tetapkan otoritas yang proporsional dengan tugas.

Related Posts