5 Cara Faktor Lingkungan Abiotik mempengaruhi Organisme Secara Fisiologis



Cara Faktor Lingkungan Abiotik mempengaruhi Organisme Secara Fisiologis !

Faktor lingkungan tidak konstan. Mereka berfluktuasi secara temporal dan geografis, dan tekanan pada hewan ­akibat perubahan lingkungan ini memengaruhi struktur biotik kompleks biosfer kita. Mungkin tanggapan pertama dari setiap organisme terhadap perubahan lingkungan adalah fisiologis (Kendeigh, 1974). Faktor lingkungan abiotik yang berbeda mempengaruhi organisme secara fisiologis dengan berbagai cara (Fry, 1947).

Sumber Gambar : kyledemes.com/wp-content/uploads/2013/05/IMG_0404-1024×768.jpg

Efek ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Mematikan:

Menyebabkan kematian; misalnya, panas atau dingin yang ekstrim, kurang lembab, dan sebagainya.

2. Penyamaran:

Memodifikasi efek dari beberapa faktor lain kelembaban relatif rendah meningkatkan laju penguapan kelembaban dari permukaan tubuh sehingga hewan berdarah panas dapat bertahan hidup pada suhu udara tinggi yang tidak dapat ditoleransi.

3. Arahan:

Memproduksi respons orientasi dalam kaitannya dengan beberapa respons lingkungan sehingga organisme mendapatkan dirinya sendiri ke dalam kondisi yang menguntungkan.

4. Mengontrol:

Mempengaruhi laju di mana beberapa proses berfungsi, tetapi tidak memasuki reaksi. Suhu, tekanan, dan viskositas, misalnya, memengaruhi metabolisme, sekresi, dan ­gerak loko.

5. Kurang:

Beberapa faktor lingkungan abiotik membatasi aktivitas suatu organisme karena beberapa bahan penting, seperti garam, oksigen, atau sejenisnya, tidak ada atau pada ­konsentrasi rendah yang tidak menguntungkan.

Selanjutnya, faktor lingkungan abiotik yang sama dapat menghasilkan efek yang berbeda pada waktu dan kondisi yang berbeda. Suhu bisa mematikan, jika ekstrem; penyamaran, seperti saat dingin mengurangi kebutuhan organisme berdarah dingin akan makanan; direktif, dengan mendorong pencarian lokasi yang lebih menguntungkan; atau mengendalikan, sebagai pengubah laju metabolisme.

Related Posts