Catatan Berguna tentang Teori Mutasi untuk Evolusi | Biologi



Baca artikel ini untuk mendapatkan informasi tentang teori mutasi untuk evolusi!

Atas dasar perubahan mendadak pada organisme. Hugo de Vries (1840-1935) mengajukan teori mutasi untuk evolusi. Menurutnya mutasi adalah seluruh kebenaran evolusi. Karena mutasi diketahui acak, evolusi juga dianggap berjalan secara acak. Banyak ahli genetik mendukung teori semacam itu dan mereka sama sekali tidak mementingkan seleksi alam. Mereka juga berpikir bahwa tidak ada adaptasi, tetapi hanya praadaptasi kebetulan.

Sumber Gambar : iampleasant.com/wp-content/uploads/2010/01/Mutation.jpg

Teori mutasi de Vries dapat menjelaskan beberapa keberatan yang diajukan terhadap teori seleksi alam Darwin. Berbeda dengan hipotesis Darwin, de Vries mementingkan perubahan mendadak atau variasi terputus-putus, yang disebut “olahraga” oleh yang pertama dan “mutasi” oleh yang terakhir. Atas dasar ini, kasus overspesialisasi dapat dengan mudah dijelaskan. Seseorang juga dapat menjelaskan bagaimana variasi herediter dapat berasal dan membedakannya dari variasi lingkungan lainnya.

Banyak pekerjaan pada frekuensi, sifat, spektrum dan ukuran mutasi telah dilakukan pada zaman modern. Perlu disadari bahwa perubahan herediter dapat terjadi karena perubahan struktur kromosom atau karena perubahan pada tingkat jin. Ini disebut mutasi kromosom dan mutasi gen, masing-masing. Kedua jenis perubahan tersebut memainkan peran mereka dalam evolusi. Ada sejumlah besar kasus seperti Drosophila, Crepis, dll., di mana spesiasi terjadi karena perubahan struktural pada kromosom.

Hugo de Vries berpendapat bahwa mutasi akan selalu melibatkan perubahan yang lebih besar dan tiba-tiba. Kita sekarang mengetahui dengan pasti bahwa perubahan akibat mutasi tunggal dapat bervariasi dari perubahan besar, yang digunakan untuk membedakan spesies, genera atau famili hingga perubahan yang tidak dapat dengan mudah dideteksi.

Yang pertama disebut mutasi makro sistematis, sedangkan yang terakhir disebut mutasi mikro. Di sini, kasus-kasus diketahui di mana mutasi yang lebih besar mungkin penting, tetapi dalam sebagian besar kasus, perubahan yang lebih kecil lebih penting. Hal ini karena jika genotipe yang disesuaikan dengan baik ke dalam suatu lingkungan, diubah terlalu drastis tidak akan dapat menyesuaikan.

Sebaliknya, perubahan kecil dapat bermanfaat dan membantu organisme menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang baru. Jadi, teori mutasi dalam bentuk aslinya, seperti yang dikemukakan oleh de Vries, tidak berlaku. Namun, evolusi adalah proses yang kompleks dan melibatkan serangkaian faktor yang kompleks. Mutasi memang memainkan peran yang sangat penting dalam evolusi, tetapi bukanlah satu-satunya gaya yang bekerja untuk evolusi organik.

Related Posts