Hubungan Manusia dengan Primata lainnya



Bacalah artikel ini untuk mempelajari Hubungan Manusia dengan Primata lain!

Pada tahun 1863 TA Huxley melakukan upaya ilmiah terhadap masalah asal usul manusia dalam bukunya “Man’s Place in Nature†dan menetapkan bahwa kerabat terdekat kita adalah kera. Belakangan, pada tahun 1871 Charles Darwin menerbitkan ­gagasannya tentang nenek moyang manusia dalam buku “The Descent of Man†. Dia tidak mengetahui adanya fosil manusia.

Sumber Gambar : heb.fas.harvard.edu/Press3/images/Fig%203.jpeg

Ide-idenya didasarkan sepenuhnya pada bukti-bukti dari manusia dan primata yang masih hidup. Darwin ­menyarankan orang itu; kera dan monyet memiliki nenek moyang yang sama. Carolus Linnaeus, Bapak Taksonomi, menempatkan manusia di antara monyet dan kera. Linnaeus memberikan nama ilmiahnya, Homo sapiens, kepada manusia yang berarti “manusia yang bijaksana†. Di sini, kata ‘pria’ digunakan untuk pria dan wanita.

Tempat Manusia di Kerajaan Hewan:

Posisi taksonomi Manusia Modern diberikan di bawah ini.

Hubungan Manusia dengan Primata lainnya:

Primata adalah kelas tumbuhan (berjalan di atas telapak tangan dan telapak kaki). Ordo primata meliputi tiga subordo: Lemuroidea (=Lemuriformes), Tarsioidea (=Tarsiformes) dan Anthropoidea.

Subordo 1. Lemuroidea:

Mereka arboreal, omnivora, soliter dan kebanyakan nokturnal ­. Mereka memiliki penglihatan yang buruk. Hemisfer serebral relatif kecil, memiliki permukaan berbelit-belit yang lemah dan tidak menutupi otak kecil (otak dengan ciri-ciri ini disebut somatik makro). Allantoisnya besar. Plasenta difus dan non-desiduate.

Contoh: Lemur dan Loris:

Lemur memiliki wajah memanjang, mata mengarah ke samping, dan ekor panjang yang tidak dapat memegang. Kukang memiliki wajah pendek dan mata mengarah ke depan. Kukang tidak memiliki ekor.

Subordo 2. Tarsioidea:

Mereka memiliki wilayah tarsal yang sangat panjang, oleh karena itu dinamai tarsius. Mereka arboreal, terutama pemakan serangga, soliter dan noc ­turnal. Matanya besar dan mengarah ke depan. Mereka memiliki visi yang baik. Belahan otak besar dan menutupi otak kecil dan otak tengah. AllanÂtois jauh berkurang. Plasenta bersifat diskoidal dan deciduate.

Contoh: Tarsius:

Ia memiliki seberkas rambut di ujung ekornya.

Subordo 3. Antropoidea:

Mereka arboreal atau terestrial, terutama omnivora ­, suka berteman dan diurnal. Mereka adalah hewan paling cerdas dan menjalani kehidupan sosial. Mata besar dan menghadap ke depan dengan kejelasan penglihatan. Belahan otak sangat besar, memiliki permukaan yang sangat berbelit-belit dan menutupi otak kecil sepenuhnya (otak dengan ciri-ciri ini disebut mikro somatik). Allantois jauh berkurang. Plasenta bersifat diskoid dan desidua.

Contoh: Monyet. Kera dan Manusia.

(a) Monyet:

(i) Keluarga Circopithecidae:

Contoh: Monyet Dunia Lama (berhidung pesek) Monyet Rhesus dari India Utara.

(ii) Keluarga Cebidae:

Contoh: Monyet Dunia Baru (berhidung sempit) Monyet Laba-laba.

(b) Kera:

Kera milik satu keluarga— Pongidae (Simiidae) memiliki empat genera hidup:

(i) Hyalobates—Owa. Ini adalah kera terkecil dan paling primitif,

(ii) Simia (Pongo)— Orangutan. Itu membangun sarang di pohon,

(iii) Pan— The Chim⠭panzee. Ini adalah yang paling cerdas di antara kera. Simpanse dapat membuat dan menggunakan alat,

(iv) Gorila—Gorila. Ini adalah kera terbesar dan sangat berbahaya.

(c) Manusia:

Manusia termasuk dalam satu famili Hominidae yang mencakup satu genus, Homo, yang memiliki satu spesies hidup, sapiens dan satu subspesies hidup, sapiens. Semua golongan ras yaitu Mongoloid, Negroid (hitam); Kaukasoid (putih) dan Australoid adalah jenis Homo sapiens sapiens. Lemur, kukang, dan tarsius secara kolektif disebut prosimia dan monyet, kera, dan manusia secara kolektif disebut simian.

Related Posts