Peranan dan Ciri-ciri Archaebacteria



Archaebacteria merupakan bakteri purba yaitu bakteri atau mikroorganisme yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Archaebacteria memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang ekstrim, seperti temperatur yang tinggi, kadar garam yang tinggi, maupun kandungan asam yang tinggi.

Archaebacteria ini termasuk kedalam organisasi prokariota yang merupakan organisasi bakteri yang tidak memiliki membran inti. Organisasi ini umumnya bersel tunggal dengan bagian inti yang tersebar di dalam protoplasma sel.

Ciri-ciri Archaebacteria

Archaebacteria memiliki sifat dan juga ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Merupakan mikroorganisme mesophiles, yaitu hidup pada suhu sedang hingga hyperthermophiles, yaitu hidup pada suhu yang tinggi.
  2. Memiliki bentuk spiral, batang, dan kokus.
  3. Dapat berubah bentuk atau biasa disebut pleomorfik.
  4. Merupakan mikroorganisme yang memiliki kebutuhan nutrisi kemolitotrof atau dapat menguraikan senyawa kimia dan organotrof atau dapat menguraikan senyawa organik.
  5. Merupakan mikroorganisme uniseluler berfilamen hingga aggregate.
  6. Memiliki ukuran mulai dari 0.1 sampai 15 mikrometer.
  7. Bereproduksi dengan cara aseksual.
  8. Tidak memiliki membran nukleus dan tidak memiliki organel sel.
  9. Memiliki penyusun tubuh yang bertipe prokariotik
  10. Memiliki simple RNA polymerase dengan banyak jenis.

Peranan Archaebacteria bagi Kehidupan

Mengenai RNA yang terkandung dalam Archaebacteria sendiri merupakan RNA polymerase dan terdiri dari beberapa jenis. RNA polymerase sendiri merupakan enzim yang membantu proses pembentukan RNA atau Asam Ribonukleat.

Enzim yang terkandung dalam Archaebacteria inilah yang  memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, terlepas dari efek negatifnya, yaitu sebagai berikut :

  1. Enzim dari Archaebacteria yang ditambahkan ke dalam sabun cuci atau deterjen dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan suhu dan pH tinggi pada sabun cuci dan deterjen.
  2. Beberapa enzim Archaebacteria ini juga sering digunakan dalam industri makanan yaitu berguna untuk mengubah pati jantung menjadi dekstrin atau sejenis karbohidrat.
  3. Beberapa jenis Archaebacteria juga digunakan untuk mengatasi pencemaran, misalnya pencemaran dari tumpahan minyak.
  4. Enzim yang terdapat di Archaebacteria juga dapat menghasilkan gas bio yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternative.

Related Posts

Dia