Buku Pass Bank: Arti, Format dan Penyebab Ketidaksepakatan



Baca artikel ini untuk mengetahui pengertian, bentuk dan penyebab ketidaksepakatan buku tabungan bank.

Arti Buku Pass Bank:

Buku Tabungan atau Rekening Koran adalah salinan rekening nasabah seperti yang tercantum dalam pembukuan bank. Ketika seorang pelanggan menyetor uang dan cek ke rekening banknya atau menarik uang, dia segera mencatat transaksi ini di kolom bank buku kasnya.

Sejalan dengan itu, bank mencatatnya dalam rekening nasabah yang dipelihara dalam pembukuannya. Kemudian mereka disalin dalam buku tabungan dan diberikan kepada pelanggan. Dengan komputerisasi operasional perbankan, laporan bank (sebagai pengganti buku tabungan) diterbitkan kepada nasabah secara berkala.

Dengan demikian buku tabungan merupakan catatan transaksi perbankan seorang nasabah dengan suatu bank. Semua entri yang dibuat oleh pelanggan di buku kasnya (kolom bank) harus dimasukkan oleh bank di buku tabungan.

Oleh karena itu, saldo menurut kolom bank pada buku kas harus sesuai dengan saldo menurut buku tabungan. Tentu saja keseimbangannya akan sama dan berlawanan sifatnya. Misalnya, jika buku kas menunjukkan saldo debit sebesar Rp5.000, maka buku tabungan harus menunjukkan saldo kredit sebesar Rp5.000 dan sebaliknya. Namun dalam banyak kasus, kedua keseimbangan ini mungkin berbeda pendapat karena berbagai alasan.

Format Buku Tabungan Bank atau Laporan Bank:

Nama bank__________

Alamat bank____________

No rekening._________________

Nama Pelanggan:_______________

Alamat pelanggan.___________

Penyebab Ketidaksepakatan:

Penyebab utama ketidaksepakatan adalah bahwa barang-barang tertentu hanya dimasukkan dalam satu buku (yaitu buku kas atau buku tabungan saja). Dengan kata lain debit atau kredit tertentu yang dibuat dalam satu buku (katakanlah dalam buku kas) dihilangkan untuk dimasukkan dalam buku lain (katakanlah dalam buku tabungan) dan sebaliknya.

Barang-barang tersebut dapat dicantumkan sebagai berikut:

  1. Cek yang dikirim untuk ditagih atau disetorkan ke bank tetapi belum ditagih. Ketika pelanggan menyetorkan cek ke bank, dia membuat entri (debit rekening bank) segera di buku kasnya.

Tetapi bank akan mengkredit rekening pelanggan di buku tabungan hanya ketika cek direalisasikan. Dalam hal ini saldo akan berbeda dan saldo buku kas akan lebih dari saldo buku tabungan.

  1. Cek yang dikeluarkan oleh nasabah tetapi tidak diserahkan ke bank untuk pembayaran. Ketika pelanggan mengeluarkan cek kepada pemasok/krediturnya, dia akan segera memasukkan transaksi (rekening bank kredit) ke dalam buku kasnya.

Tetapi bankir akan mendebet rekening nasabah hanya ketika pemasok/kreditur menyerahkan cek untuk pembayaran. Karena kesenjangan ini, kedua saldo akan berselisih dan saldo buku kas akan lebih banyak dari saldo buku tabungan.

  1. Biaya bank dan bunga atas cerukan didebit terlebih dahulu di buku tabungan dan kemudian dicatat di buku kas. Hal ini akan menimbulkan perselisihan dan saldo buku kas akan lebih banyak dari saldo buku tabungan.
  2. Bunga atas saldo kredit bank dan bunga atas investasi, dividen, dll, dan tagihan yang ditagih oleh bank atas nama nasabah pertama-tama dikreditkan dalam buku tabungan dan selanjutnya dicatat dalam buku kas.

Hal ini membuat kedua saldo menjadi tidak seimbang dan saldo buku kas akan lebih kecil dari saldo buku tabungan.

  1. Barang-barang seperti pembayaran langsung yang dilakukan oleh bank sesuai dengan instruksi pelanggan dan tidak menghormati tagihan yang didiskontokan dengan bank, dll., pertama-tama didebit di buku tabungan dan kemudian dicatat di buku kas.

Hal ini akan membuat kedua saldo menjadi tidak seimbang dan saldo buku kas akan lebih banyak dari saldo buku tabungan.

  1. Kekeliruan kesalahan seperti kesalahan pembiaran atau komisi atau kesalahan dalam pengecoran, penerusan, penimbangan, dan lain-lain baik dalam buku tabungan atau buku kas atau keduanya akan menyebabkan ketidaksepakatan dalam kedua neraca tersebut.

Related Posts