Konflik Kelompok: 2 Jenis Utama Konflik Kelompok (Dengan Diagram) | Manajemen bisnis



Artikel ini menyoroti dua jenis utama Konflik Kelompok. Dua jenis Konflik Kelompok adalah: 1. Konflik Antar Kelompok 2. Konflik Intra Kelompok.

1. Konflik Antar Kelompok:

Konflik yang terjadi antara dua atau lebih kelompok disebut ‘konflik antar kelompok’.

Penyebab Konflik Antar Kelompok:

Penyebab konflik antar kelompok adalah sebagai berikut:

  1. Sumber Daya yang Langka:

Ketika sumber daya langka dan kelompok yang berbeda di dalam organisasi atau di luarnya ingin mendapatkan hal yang sama, mereka mungkin akan mengalami konflik. Jadi, sumber daya yang langka adalah salah satu penyebab konflik.

  1. Benturan Kepentingan:

Kepentingan dua kelompok mungkin tidak sama. Mereka bahkan mungkin berlawanan. Dalam kasus seperti itu, konflik antar kelompok tidak bisa dihindari.

  1. Latihan Kekuasaan:

Jika satu kelompok menganggap dirinya lebih tinggi dari kelompok/kelompok lain dan menjalankan kekuasaannya atas kelompok/kelompok lain, kemungkinan besar akan timbul konflik, karena kelompok yang tertindas akan berusaha melawan atau melawan.

2. Konflik Intra-Grup:

Suatu kelompok sering terdiri dari orang-orang yang memiliki nilai, sikap, minat, dan tujuan yang sama. Kepentingan kelompok umumnya sama tetapi kepentingan dan tujuan individu mungkin berbeda dari orang ke orang dalam kelompok. Hasilnya adalah konflik. Dengan demikian, konflik antara dua atau beberapa anggota dalam suatu kelompok dapat disebut sebagai ‘konflik intra-kelompok’.

Konflik intra-kelompok dapat terjadi karena alasan berikut:

  1. Perbedaan Tujuan:

Jika beberapa anggota dalam kelompok memiliki tujuan tertentu dan yang lainnya berbeda—konflik kemungkinan besar akan terjadi. Mari kita andaikan, beberapa anggota unit produksi dari sebuah pabrik sedang berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dan yang lainnya tertarik untuk meningkatkan kuantitas keluaran. Ada kemungkinan konflik antara dua kelompok anggota dengan dua tujuan berbeda di dalam kelompok.

  1. Penolakan Tanggung Jawab:

Karena kurangnya tanggung jawab yang didefinisikan dengan baik, beberapa orang dalam kelompok mungkin menghindari pekerjaan mereka dan membuat anggota lain bertanggung jawab atas kinerja yang tidak sama. Dengan demikian, konflik di antara anggota kelompok muncul.

  1. Pengendalian yang Tidak Efektif atas Grup:

Ketika kepemimpinan lemah dan kontrol terhadap anggota kelompok berkurang, konflik pada masalah kecil dapat muncul.

  1. Perbedaan Ideologis:

Ideologi, moralitas, etika, dll. Seseorang mungkin tidak sesuai dengan kelompoknya. Konflik tidak bisa dihindari dalam kasus seperti itu. Sebagai akibatnya, orang tersebut cenderung melepaskan diri dari kelompok.

  1. Persaingan Tingkat Tinggi:

Tingkat persaingan yang tinggi untuk barang langka (misalnya uang, kekuasaan, posisi, persediaan, dll.) di antara anggota kelompok dapat menimbulkan konflik, karena barang langka tidak untuk semua—seseorang akan mendapatkan dan yang lain akan dirampas darinya.

  1. Kesenjangan Komunikasi:

Komunikasi yang buruk atau kesenjangan komunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman atau kesan parsial tentang seseorang dalam suatu kelompok. Kesan seperti itu menciptakan gagasan yang salah tentang orang tersebut dan konflik dapat terjadi.

Related Posts