Laporan Arus Kas: Definisi dan Ketentuan



Baca artikel ini untuk mempelajari tentang konsep, definisi, kas dan setara kas dari laporan arus kas!

Konsep:

Laporan arus kas mengungkapkan kenaikan bersih (atau penurunan) kas selama periode akuntansi. Sesuai AS-3 (Revisi) tujuan laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi tentang arus kas suatu perusahaan yang berguna dalam memberikan dasar kepada pengguna laporan keuangan untuk menilai kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas. untuk memanfaatkan arus kas tersebut. Pernyataan tersebut berkaitan dengan penyediaan informasi tentang perubahan kas dan setara kas selama tahun buku. Ini mengklasifikasikan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Definisi dalam Standar Akuntansi-3 (AS-3):

Istilah-istilah berikut digunakan dalam Pernyataan ini dengan arti yang ditentukan:

Kas terdiri dari kas dan giro pada bank

Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dikonversi menjadi kas dalam jumlah yang diketahui dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan.

Arus kas adalah arus masuk dan keluar dari kas dan setara kas.

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil pendapatan utama perusahaan dan aktivitas lain yang bukan aktivitas investasi atau pendanaan.

Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang dan investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan dalam ukuran dan komposisi modal pemilik (termasuk modal saham preferensi dalam kasus perusahaan) dan pinjaman perusahaan.

Kas dan setara kas:

  1. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek dan bukan untuk investasi atau tujuan lainnya. Agar suatu investasi memenuhi syarat sebagai setara kas, investasi tersebut harus siap dikonversikan menjadi sejumlah kas yang diketahui dan tunduk pada risiko perubahan nilai yang tidak signifikan. Oleh karena itu, suatu investasi biasanya memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika memiliki jatuh tempo yang singkat, katakanlah, tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

Investasi dalam saham dikecualikan dari setara kas kecuali, secara substansi, setara kas; misalnya, saham preferensi suatu perusahaan yang diperoleh tidak lama sebelum tanggal penebusan yang ditentukan (asalkan hanya ada risiko kegagalan perusahaan yang tidak signifikan untuk membayar jumlah tersebut pada saat jatuh tempo).

  1. Arus kas mengecualikan pergerakan antara pos-pos yang merupakan kas atau setara kas karena komponen ini merupakan bagian dari pengelolaan kas suatu perusahaan dan bukan bagian dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaannya. Manajemen kas mencakup investasi kelebihan kas dalam setara kas.

Ketentuan AS – 3 tentang Perawatan Barang Tertentu:

1. Bunga dan Dividen:

Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan berdasarkan sifat perusahaan seperti yang ditunjukkan di bawah ini:

Untuk perusahaan Keuangan:

(a) Bunga yang dibayarkan dan diterima, dividen yang diterima sebagai aktivitas operasi.

(b) Dividen dibayarkan sebagai aktivitas pendanaan.

Untuk perusahaan lain:

sebuah. Bunga dan dividen yang diterima sebagai aktivitas investasi.

  1. Bunga dan dividen dibayarkan sebagai aktivitas pembiayaan.

2. Barang Luar Biasa:

Arus kas yang terkait dengan pos-pos luar biasa harus diklasifikasikan sebagai yang berasal dari aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan sebagaimana mestinya. Itu harus diungkapkan secara terpisah.

Beberapa contoh item tersebut adalah:

(i) Klaim atas hilangnya aktivitas operasi saham

(ii) Klaim atas hilangnya aset—aktivitas investasi

(aku aku aku) Pemulihan piutang tak tertagih—aktivitas operasi

(iv) Ganti rugi yang dibayar/diterima untuk pelanggaran kontrak—aktivitas operasi

(v) Kemenangan dari lotere—aktivitas investasi

(vi) Biaya tindakan hukum untuk melindungi kepemilikan properti—aktivitas investasi.

3. Pajak atas Penghasilan:

Arus kas yang timbul dari pajak penghasilan harus diungkapkan secara terpisah dan harus diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali dapat secara khusus diidentifikasikan dengan aktivitas pendanaan dan investasi.

Contohnya:

(i) Penyisihan Pajak untuk tahun berjalan—Biaya non-tunai dalam aktivitas operasi

(ii) Pajak dibayar—Arus keluar kas operasi

(aku aku aku) Pengembalian pajak penghasilan—Arus masuk kas dari aktivitas operasi

(iv) Pajak capital gain—Arus keluar kas dari aktivitas investasi

(v) Pajak dividen perusahaan—Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan.

4. Arus Kas Valuta Asing:

Arus kas mata uang asing harus dikonversi dengan kurs tanggal arus kas. Keuntungan/kerugian kurs atas kas dan setara kas dalam mata uang asing akan dilaporkan sebagai bagian dari rekonsiliasi perubahan kas dan setara kas untuk periode tersebut dan oleh karena itu, tidak dilaporkan dalam laporan kas.

5. Transaksi Non Tunai:

Transaksi investasi dan pembiayaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau setara kas tidak ditampilkan dalam laporan arus kas.

Contoh transaksi non tunai tersebut adalah:

(saya) Penerbitan saham atau surat utang dengan pertimbangan selain uang tunai yaitu, terhadap bangunan, mesin dll.

(ii) Konversi surat utang menjadi saham ekuitas.

(aku aku aku) Pembelian bisnis dengan menerbitkan saham.

AS-3 (Revisi) merekomendasikan bahwa transaksi tersebut dapat diungkapkan di bawah catatan kaki laporan arus kas.

6. Investasi pada Entitas Anak, Entitas Asosiasi, dan Ventura Bersama:

Akuisisi kepentingan di Entitas Anak atau di ventura bersama diperlakukan sebagai “Aktivitas Investasi”. Demikian pula, penjualan atau pelepasan bunga tersebut dan penerimaan bunga atau dividen atas investasi tersebut diperlakukan sebagai “Aktivitas Investasi”.

Related Posts