Input Pertanian untuk Tuntutan Pertanian Progresif



Pertanian progresif menuntut penerapan dan peningkatan input dan metode.

Input pertanian adalah sebagai berikut:

  1. Irigasi, 2. Benih, 3. Pupuk dan Pupuk, 4. Reklamasi lahan dan konservasi tanah, 5. Perlindungan tanaman, 6. Mekanisasi.

1. Irigasi:

Irigasi diperlukan di tempat-tempat di mana curah hujan tidak memadai. Di daerah tertentu curah hujan sangat terkonsentrasi dalam beberapa bulan, dan ini membutuhkan irigasi untuk tanaman di lain waktu. Bendungan dan waduk menjadi penting dalam konteks ini. Bendungan Hoover dibangun di atas Sungai Colorado yang pada akhirnya berhasil mengairi gurun Arizona yang kering.

2. Biji:

Kualitas benih merupakan masukan penting untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan di bidang pertanian. Benih dianggap sebagai pembawa teknologi baru untuk produksi tanaman, perbanyakan dan perbanyakan: Pengenalan benih varietas unggul (HYV) pada tahun 1960-an, yang kemudian disebut program Revolusi Hijau, secara radikal meningkatkan hasil panen gandum dan jagung di banyak negara berkembang di dunia.

3. Pupuk dan Pupuk:

Penggunaan pupuk kandang dan pupuk sangat diperlukan untuk pertumbuhan pertanian yang berkelanjutan, mengingat laju pertumbuhan penduduk yang cepat. India tertinggal dari negara-negara lain di dunia seperti Jepang dan Korea Selatan dalam penerapan pupuk. Saat ini, penekanan diberikan pada penggunaan pupuk yang berkelanjutan, dan oleh karena itu pupuk hijau dan pupuk hayati secara bertahap dianjurkan sebagai pengganti pupuk kimia.

4. Reklamasi Lahan dan Konservasi Tanah:

Penting untuk mencegah erosi tanah karena penggundulan hutan, penggembalaan berlebihan, metode pertanian yang salah, dll. Tanah kehilangan kesuburannya karena praktik pertanian yang terus berlanjut. Berbagai metode yang digunakan untuk konservasi tanah adalah penghijauan, pematang kontur, pengaturan penggunaan lahan, dll. Sebagian besar lahan telah direklamasi di Malaysia sebelum didistribusikan ke petani tak bertanah untuk pertanian.

5. Perlindungan Tanaman:

Di negara-negara berkembang khususnya, pemborosan, erosi, pembusukan, hama dan penyakit, dan penyimpanan yang tidak tepat menyebabkan hilangnya pasokan makanan yang sangat besar. Metode perlindungan tanaman yang disarankan adalah rotasi tanaman, penyesuaian waktu dan metode penaburan, pengelolaan tanah, penggunaan varietas benih tahan hama, pengendalian hayati, pestisida dan insektisida, dll.

6. Mekanisasi:

Ada perbedaan mencolok antara negara maju dan negara berkembang sejauh menyangkut tingkat mekanisasi pertanian. Pertanian di negara maju bersifat padat modal, sementara negara berkembang memiliki budidaya padat karya dengan penggunaan mesin yang paling sedikit.

Related Posts