Mengukur Struktur Umur Suatu Populasi



Usia adalah karakteristik biologis yang sangat penting dari seorang individu. Perserikatan Bangsa-Bangsa mendefinisikan usia seseorang sebagai “perkiraan atau interval waktu yang dihitung antara tanggal lahir dan tanggal sensus, dinyatakan dalam tahun matahari yang lengkap”. Karena usia menentukan kapasitas fisik dan kematangan mental individu, setiap masyarakat menggunakan usia sebagai bagian integral dari organisasi sosial. Peran dan tanggung jawab sosial diberikan sesuai dengan usia individu.

Struktur usia suatu populasi menentukan jumlah orang yang tersedia untuk berbagai kategori sosial. Misalnya, ukuran angkatan kerja yang tersedia dalam suatu populasi tergantung pada struktur umurnya. Perencanaan berbagai fasilitas sosial dan fisik di suatu wilayah juga memerlukan data distribusi umur. Selain itu, usia secara biologis berhubungan dengan fertilitas dan mortalitas.

Keterkaitan antara struktur umur dan berbagai fenomena sosial, demografis, ekonomi dan politik membuat klasifikasi populasi menurut kelompok umur menjadi sangat penting. Distribusi usia suatu populasi memberikan dasar dari semua analisis demografis terperinci. Misalnya, tingkat fertilitas dan mortalitas dua populasi dapat dibandingkan secara bermakna hanya jika struktur usia populasi diperhitungkan. Data berdasarkan distribusi usia sangat diperlukan untuk menyusun tabel kehidupan dan untuk membuat proyeksi.

Mengingat pentingnya struktur usia, pertanyaan tentang usia disertakan dalam semua sensus dan survei di seluruh dunia. Namun, data tentang usia kurang dapat diandalkan. Pada masyarakat terbelakang, orang yang buta huruf atau setengah melek huruf tidak mengetahui umur yang pasti, oleh karena itu, pada saat menghitung, pencacah umumnya menggunakan tebakan. Bahkan di masyarakat maju, ada kecenderungan yang disengaja untuk berkonsentrasi pada usia tertentu, misalnya angka berakhiran 0 atau 5 atau angka genap lainnya. Preferensi usia dalam berbagai tingkat dapat dilihat di hampir semua masyarakat.

Hal ini menyebabkan konsentrasi sejumlah besar individu pada usia tertentu. Masalah ini dikenal sebagai penumpukan data usia. Kekeliruan data umur juga bisa terjadi karena kecerobohan dalam menghitung umur, salah ­pengertian pertanyaan atau sengaja menyembunyikan umur sebenarnya. Sebelum data tersebut dimasukkan ke analisis apa pun, pengguna harus melakukan koreksi yang diperlukan.

Ukuran Struktur Umur:

Struktur umur penduduk dapat dianalisis dengan beberapa cara. Metode yang paling umum digunakan adalah metode yang menghitung distribusi persentase penduduk dalam berbagai kelompok umur. Setelah distribusi persentase dalam kelompok umur yang berbeda tersedia, seseorang dapat membandingkan struktur umur dari dua populasi, atau memeriksa perubahan temporal dalam struktur umur dari satu populasi. Angka persentase terkadang diplot pada jenis grafik batang khusus, yang dikenal sebagai piramida usia.

Dalam piramida usia, berbagai batang horizontal mewakili usia yang berurutan dari yang terendah di bagian bawah hingga yang tertinggi di bagian atas, dan skala ditampilkan di sepanjang sumbu horizontal di bagian bawah. Dalam piramida umur dapat diperlihatkan struktur umur secara terpisah untuk kedua jenis kelamin, dan untuk daerah pedesaan dan perkotaan.

Selain itu, berbagai ukuran tendensi sentral yaitu mean, median dan modus juga dapat digunakan untuk analisis struktur umur. Namun, ukuran tendensi sentral yang paling umum digunakan adalah usia median populasi. Usia median suatu populasi adalah usia yang membagi semua individu populasi menjadi dua bagian yang sama. Karena data tentang komposisi umur biasanya tersedia untuk berbagai kelompok umur lima tahun, median umur dapat dihitung dengan menggunakan rumus statistik konvensional untuk data yang dikelompokkan (lihat misalnya, Mahmood, 1998).

Ukuran lain untuk mempelajari struktur umur suatu populasi adalah apa yang biasa dikenal dengan rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan suatu populasi memberikan jumlah tanggungan dalam populasi untuk setiap 100 orang yang bekerja. Di sini, anak-anak di bawah 15 tahun dan orang berusia 60 tahun ke atas (atau kadang-kadang 65 tahun bergantung pada kondisi sosial ekonomi ­dan kualitas hidup yang berlaku) dianggap bergantung pada orang-orang dalam
kelompok usia kerja, yaitu antara 15 dan 59 tahun. tahun (atau 64 tahun).

Rasio ketergantungan dihitung dengan cara berikut:

Dimana, P 0-14 , P 60 + dan p 15 . 59 mengacu pada populasi dalam kelompok umur 0-14 tahun, 60 tahun ke atas, dan 15-59 tahun ­. Dalam kasus, di mana batas bawah usia tanggungan adalah 65 tahun, modifikasi yang diperlukan dilakukan sesuai dengan pembilang dan penyebut dalam rumus.

Dengan menurunnya angka kelahiran dan kematian, fenomena penuaan populasi telah menarik perhatian luas, ­khususnya di negara-negara maju di dunia, selama beberapa waktu terakhir. Penuaan populasi didefinisikan sebagai proses dimana proporsi anak-anak dalam populasi menurun dan orang tua meningkat. Penuaan penduduk dapat ditunjukkan dengan bantuan median usia penduduk. Kadang-kadang, persentase sederhana dari ‘usia tanggungan’ dalam populasi juga digunakan.

Namun, persentase tersebut tidak memberikan perkiraan penuaan yang akurat karena ditentukan oleh ukuran relatif populasi di semua kelompok usia lainnya. Migrasi penduduk, yang sangat selektif usia, dapat mempengaruhi proporsi ‘tanggungan usia’ dalam populasi. Oleh karena itu, Petersen (1975) menyarankan suatu ukuran, yang disebutnya sebagai ‘indeks penuaan’.

Ini dapat diselesaikan dengan cara berikut:

Related Posts