Pencetakan Logam: 6 Metode | Metalurgi



Secara umum metode pencetakan dapat diklasifikasikan dalam enam kategori berikut: 1. Moulding Lantai 2. Moulding Bangku 3. Moulding Lubang 4. Moulding Tumpukan 5. Moulding Sapu 6. Moulding Mesin.

Metode # 1. Moulding Lantai:

Pencetakan yang dilakukan di lantai pengecoran disebut pengecoran lantai. Dalam metode ini, satu labu dihindari dan lantai pengecoran itu sendiri bertindak sebagai hambatan.

Kegunaan:

Metode pengecoran lantai digunakan untuk semua pengecoran logam sedang dan berat, yang memiliki kedalaman atau luas yang cukup.

Metode # 2. Pencetakan Bench:

Pencetakan yang dilakukan di bangku dengan ketinggian yang sesuai dengan pembuat cetakan, disebut cetakan bangku. Molder dapat bekerja sambil berdiri.

Kegunaan:

Metode cetakan bangku digunakan untuk pengecoran identik berukuran kecil untuk produksi massal. Paling cocok untuk coran non-ferrous dan coran logam ringan, dalam cetakan pasir hijau.

Metode # 3. Pencetakan Pit:

Pencetakan dilakukan di lubang yang disiapkan khusus di tanah pengecoran, disebut lubang cetakan. Bagian bawah lubang sering ditutup dengan lapisan kokas setebal 2 sampai 3 inci.

Kemudian lapisan pasir ditabrak ke kokas untuk bertindak sebagai tempat tidur cetakan. Pipa ventilasi menghubungkan lapisan kokas ke permukaan tanah.

Pencetakan logam dilakukan seperti biasa dan cetakan hampir selalu dikeringkan sebelum menuangkan logam cair. Pengering cetakan portabel digunakan untuk mencapai pengeringan cetakan.

Cope juga dikeringkan dan diletakkan di atas lubang. Pemberat yang sesuai atau sekelompok pemberat ditempatkan pada tutupnya untuk mencegahnya mengapung saat logam cair dituangkan.

Kegunaan:

Metode cetakan lubang digunakan untuk pengecoran logam yang sangat besar. Hal ini biasanya digunakan untuk memproduksi coran tunggal ukuran besar yang akan sulit untuk menangani pola ukuran tersebut dalam termos cetakan.

Metode # 4. Stack Moulding:

Pencetakan dilakukan dengan 10 hingga 12 labu sekaligus dan semuanya memiliki sariawan yang sama untuk memberi makan semua rongga, disebut pencetakan tumpukan. Ada dua jenis cetakan tumpukan: tegak dan berundak, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9. Dalam pencetakan tumpukan tegak, 10 hingga 12 bagian labu ditumpuk.

Rongga seret selalu dicetak di permukaan atas bagian labu, sedangkan rongga kope dicetak di permukaan bawah. Dalam pencetakan tumpukan bertahap, setiap bagian memiliki sprue sendiri dan, oleh karena itu, diimbangi satu sama lain dan dilengkapi dengan bak penuangan. Dalam hal ini, setiap cetakan dilemparkan secara terpisah.

Kegunaan:

Metode stack moulding paling cocok untuk memproduksi coran ringan kecil dalam jumlah besar sambil menggunakan area lantai dalam jumlah terbatas di pengecoran.

Metode # 5. Sapu Moulding:

Pencetakan dilakukan dengan menggunakan pola sapuan, disebut sweep moulding. Sapuan yang dapat diputar di sekitar sumbu digunakan untuk menghasilkan permukaan revolusi. Pengecoran yang dihasilkan melibatkan lebih sedikit waktu dan mengurangi biaya dalam membuat pola penuh.

Kegunaan:

Sweep moulding paling cocok untuk cetakan ukuran besar yang bentuknya simetris dan khususnya bagian yang melingkar.

Metode # 6. Mesin Moulding:

Pengecoran dilakukan dengan menggunakan mesin cetak, disebut mesin cetak. Mesin moulding melakukan sejumlah operasi yang dilakukan oleh tangan moulder. Fungsi dari mesin ini adalah untuk mengemas pasir ke pola dan mengeluarkan pola dari cetakan.

Beberapa operasi lain yang dilakukan oleh mesin adalah; serudukan pasir, memadatkan pasir, membentuk gerbang, membentuk pelari, menggambar pola tanpa memperbesar rongga cetakan, dll. Mesin cetak meningkatkan laju produksi dan produktivitas.

Kegunaan:

Metode pencetakan mesin digunakan untuk pengecoran tingkat produksi tinggi dari cetakan berukuran besar dan sedang. Ini digunakan untuk menghasilkan kualitas cetakan yang lebih baik.

Related Posts