Pemisahan Campuran dan Teknik Penjernihan Air



Campuran baik yang heterogen maupun homogen dapat kita pisahkan dengan cara fisika menjadi komponen-komponen penyusunnya.

Pemisahan yang dilakukan harus secara fisika, dengan tujuan materi-materi yang dipisahkan jenisnya tidak berubah, misalnya campuran pasir dan air, maka dengan penyaringan akan diperoleh air dan pasir.

Kemudian ada beberapa cara pemisahan campuran yang dapat kita lakukan, antara lain penyaringan, distilasi, penguapan dan kristalisasi, pemisahan dengan magnet, penyubliman dan kromatografi. Setelah mempelajari artikel ini diharapkan kalian bisa memisahkan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimianya.

Supaya kita bisa mempermudah dan memahami materi artikel ini, perhatikanlah konsep berikut ini.

Pemisahan Campuran dilakukan dengan cara-cara: Penyaringan atau Filtrasi, Distilasi atau Penyulingan, Penguapan atau Kristalisasi, Menggunakan Magnet, Penyubliman dan Kromatografi.

Penyaringan atau Filtrasi

Penyaringan digunakan untuk memisahkan suatu campuran yang berbeda ukuran partikelnya. Suatu alat saring mempunyai ukuran lubang tertentu yang disebut dengan mess. Mess merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan banyaknya lubang tiap satuan luas (inchi2 atau cm2). Semakin besar ukuran mess suatu alat saring, maka saringan atau filter tersebut semakin kecil Iubangnya atau semakin halus.

Campuran yang berbeda ukuran partikelnya seperti campuran pasir dengan air, dapat dengan mudah dipisahkan dengan cara memfilter campuran tersebut dengan kertas saring. Ibu ketika membuat teh atau kopi kadang-kadang melakukan penyaringan agar teh atau kopi yang kasar tidak masuk ke dalam gelas, dengan demikian ibu kalian telah melakukan pemisahan antara the kasar dengan larutan teh atau kopi.

Larutan yang lolos melalui saringan atau filter disebut dengan filtrat, sedangkan materi yang tidak dapat lolos melalui saringan disebut sebagai residu.

Pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran partikel ini sering kali dipakai untuk memisahkan materi padat yang berukuran besar dengan materi padat yang berukuran lebih kecil.

Misalnya pembuatan tepung dan beras secara tardisional. Mula-mula yang dilakukannya adalah menumbuk beras menjadi tepung dalam alu dan lumpangnya. Beras yang telah ditumbuk, alu disaring dengan ayakan (saringan), maka tepung beras yang

Menyaring Tepung

sudah lembut akan lolos lewat saringan, sedangkan beras yang masih kasar akan tertinggal dalam saringan.

Pemisahan dengan prinsip perbedaan ukuran partikel ini juga sering dipakai dalam industri, misalnya: industri gula pasir untuk memisahkan butiran gula pasir halus dengan kristal gula pasir, industri cat untuk membuat tepung mill (batu kapur yang dihaluskan) dengan ukuran tertentu, industri pembuatan zeolit, industri farmasi, dan sebagainya.

Teknik Penjernihan Air

Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Tanpa adanya air, manusia dan makhluk hidup yang lain tidak akan dapat bertahan hidup. Tumbuhan dan hewan tidak begitu memerlukan air bersih dan sehat, karena mereka sudah diberi bekal kemampuan untuk menanggulangi berbagai penyakit. Bagi manusia air bersih dan sehat mutlak diperlukan, karena manusia tidak memiliki daya tahan terhadap penyakit sekuat hewan dan tumbuhan.

Air sungai yang mengalir di sungai merupakan campuran dari berbagai jenis materi. Dengan demikian air sungai merupakan air yang kotor dan tidak layak untuk diminum. Untuk dapat memanfaatkan air sungai sebagai air yang bersih dan sehat perlu dilakukan proses pemisahan.

Penjernih Air

Proses penjernihan air secara garis besar dilakukan dengan penyaringan dan pembunuhan bibit penyakit. Mula-mula air sungai, air danau, atau air sumber yang lain dialirkan ke dalam bak-bak penampung, melalui penyaringan kasar supaya sampah-sampah atau kotoran besar tidak ikut masuk bak.

Dalam bak penampung sebagian lumpur dan campuran dari materi yang berat akan mengendap karena pengaruh gravitasi bumi. Dan bak penampungan ini, air terus dialirkan melalui pompa ke dalam bak penampungan yang lain (bak ventury).

Dalam bak tersebut air diberi tawas dengan tujuan mengendapkan kotoran-kotoran yang tidak sempat mengendap dalam bak penampungan yang pertama.

Tawas merupakan garam yang mengandung aluminium sulfat (Al2(SO4)3). Penambahan tawas mengakibatkan partikel-partikel lebih mudah mengendap, sehingga mudah dipisahkan.

Setelah pemberian tawas barulah dilakukan pembebasan air dari bakteri pengganggu kesehatan. Pembunuhan bakteri dilakukan dengan menyemprotkan gas klor (Cl2) atau kaporit ke dalam air tersebut. Pada tahap ini air sudah bebas dari bibit penyakit.

Selanjutnya jika warna air masih kurang jernih, perlu dilakukan Iangkah penyerapan warna dengan menggunakan karbon aktif. Di samping mampu mereduksi warna, karbon aktif juga berfungsi sebagai penghilang bau dan penyerap berbagai racun yang membahayakan kesehatan. Pengolahan Iebih lanjut dengan penyaringan halus sehingga diperoleh air yang bersih dan sehat.

Prinsip dasar dari penjernihan tersebut adalah penyaringan diteruskan dengan pembunuhan bibit penyakit. Kalian dapat melakukan percobaan sederhana yang mirip dengan langkah-Iangkah sebagaimana yang dilakukan pada industri besar.

Lakukanlah kegiatan berikut untuk menjernihkan air sehingga memenuhi persyaratan sebagai air minum yang sehat.

Tujuan dari kegitan ini diharapkan kita bisa menjernihkan air kotor dengan cara yang mudah dan sederhana.

Pertama kita sediakan alat dan bahannya, seperti; Tempat air (tempayan, ember, atau yang lain), Tempat sumber air, Bak penampung air kotor, Ijuk, Batu kerikil, Pasir yang bersih, Arang aktif (arang tempurung kelapa), Air kotor, Tawas, dan Kaporit.

Selanjutnya langkah-langkah kerja sebagai berikut.

  1. Masukkan kerikil ke dalam bak penyaringan sampai tinggi sekitar 10 cm.
  2. Masukkan di atas kerikil tadi arang aktif dengan ketebalan sekitar 8 cm.
  3. Terus di atasnya berilah pasir halus yang telah bersih (dicuci) sampai tebal pasir 20 cm.
  4. Di atas pasir masukkan kerikil lagi sampal ketebalan kerikil sekitar 10 cm.
  5. Lapisan paling atas berilah ijuk dan sabut kelapa atau ijuk aren.
  6. Pada bak sebelum bak penyaringan buatlah bak penampung air kotor yang diberi kran.
  7. Pemakaian:
  8. Masukkan air kotor ke dalam bak penampung air kotor terlebih dahulu.
  9. Masukkan sedikit tawas ke dalam air kotor dan masukkan pula sedikit kaporit, aduk sampai tawas dan kaporit larut.
  10. Biarkan beberapa saat sampai terjadi pengendapan koloid.
  11. Setelah mengendap bukalah kran agar air yang sudah setengah bersih tersebut mengalir dalam bak penyaringan.
  12. Tampunglah air bersih yang terjadi dan air siap digunakan.

Mudah-mudahan dengan langkah-langkah penyaringan air diatas bisa membantu kalian, apalagi yang daerahnya kesulitan air bersih, langkah tersebut bisa di coba. Semoga artikelnya bermanfaat terimakasih.

Related Posts