Hubungan Antara Standar Deviasi & Persentil- Probabilitas & Statistik



Banyak program perguruan tinggi membutuhkan statistik. Konsep kunci yang disajikan dalam kelas statistik tipikal adalah distribusi data normal atau kurva lonceng. Memahami bagaimana menginterpretasikan sekumpulan data yang termasuk dalam distribusi alami memungkinkan pemahaman studi ilmiah. Dapatkan pemahaman yang baik tentang kurva lonceng, rata-rata, standar deviasi, dan hubungannya dengan persentil agar fasih dalam bahasa penelitian ilmiah.

Distribusi Normal dan Kurva Lonceng

Ketika banyak jenis data yang terjadi secara alami seperti tinggi badan, kecerdasan intelektual, dan tekanan darah diplot pada histogram, di mana skor berada pada sumbu horizontal dan kejadian atau jumlah skor berada pada sumbu vertikal, data tersebut jatuh ke dalam tabel lonceng. berbentuk pola yang disebut kurva lonceng. Pola ini, dikenal sebagai distribusi normal, cocok untuk analisis statistik.

Rata-Rata dan Median

Rata-rata rata-rata dari semua skor akan jatuh pada perkiraan tengah kurva lonceng. Rata-rata mewakili persentil ke-50, di mana setengah dari semua skor berada di atas ukuran itu, dan setengahnya di bawah. Dalam data yang terdistribusi normal, skor median juga akan berada di tengah kurva lonceng, yang mewakili kejadian terbanyak.

Standar Deviasi dan Varians

Seberapa jauh dari mean adalah ukuran? Dalam kumpulan data yang terdistribusi normal, suatu ukuran dapat digambarkan sebagai sejumlah standar deviasi dari rata-rata. Standar deviasi adalah ukuran varians, atau seberapa tersebar, atau tersebar, data berasal dari rata-rata. Jika pengukuran memiliki banyak variasi, kurva lonceng akan menyebar; jika variansnya kecil, kurva loncengnya sempit. Semakin jauh standar deviasi skor, semakin kecil kemungkinan skor terjadi di alam.

Persentil dan Aturan Empirkal

Saat melihat kurva lonceng, 68% pengukuran berada dalam satu standar deviasi rata-rata. 95% dari distribusi berada dalam dua standar deviasi rata-rata. Sebanyak 99,7% dari ukuran tersebut termasuk dalam tiga standar deviasinya. Persentase ini, disebut aturan empiris, adalah dasar dari analisis statistik fenomena yang terjadi secara alami. Jika seorang peneliti medis, misalnya, menemukan bahwa kelompok yang menggunakan obat tertentu untuk mengendalikan kolesterol sekarang memiliki ukuran kolesterol dua standar deviasi dari rata-rata, hal itu tidak mungkin terjadi secara kebetulan.

Gambar Kreatas/Kreatas/Getty

Related Posts

Dia