Membedakan Antara Studi Deskriptif & Kausal- Probabilitas & Statistik



Studi deskriptif dan kausal menjawab pertanyaan yang berbeda secara mendasar. Studi deskriptif dirancang terutama untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi atau apa yang ada. Studi kausal, yang juga dikenal sebagai “studi eksperimental”, dirancang untuk menentukan apakah satu atau lebih variabel menyebabkan atau memengaruhi nilai variabel lain.

Arah Hipotesis

Hipotesis studi kausal adalah terarah – itu tidak hanya mengklaim bahwa dua atau lebih variabel terkait, tetapi memprediksi bahwa satu variabel atau serangkaian variabel, yang disebut “variabel independen”, akan mempengaruhi variabel lain atau serangkaian variabel , yang dikenal sebagai “variabel dependen,†dengan cara tertentu. Contoh hipotesis terarah adalah, “Saya memperkirakan bahwa peningkatan tingkat olahraga akan menyebabkan penurunan berat badan.†Hipotesis non-arahan, yang cocok untuk studi deskriptif, hanya akan memprediksi bahwa ada hubungan antara variabel “jumlah latihan†dan “penurunan berat badanâ€

Manipulasi dan Kontrol Variabel

Dalam studi kausal, peneliti memanipulasi sekumpulan variabel independen untuk menentukan pengaruhnya, jika ada, terhadap variabel dependen. Peneliti dalam studi kausal juga biasanya menggunakan “kontrol” – kasus di mana variabel independen belum dimanipulasi, untuk memungkinkan peneliti membandingkan efek memanipulasi variabel independen dengan efek membiarkannya tetap sama. Sebuah studi deskriptif biasanya tidak melibatkan manipulasi variabel atau kontrol.

Metode Pengumpulan Data: Studi Deskriptif

Studi deskriptif memanfaatkan dua jenis pengumpulan data utama: studi cross-sectional dan studi longitudinal. Studi cross-sectional mencoba memberikan gambaran data pada saat tertentu — variabel dalam studi cross-sectional diukur hanya sekali. Studi longitudinal, di sisi lain, melibatkan sampel tetap yang relatif stabil yang diukur berulang kali dari waktu ke waktu. Dalam kedua kasus tersebut, metode yang digunakan dapat mencakup surat, survei atau wawancara langsung atau online.

Metode Pengumpulan Data: Studi Kausal

Studi kasus juga menggunakan dua jenis pengumpulan data utama: eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan. Eksperimen laboratorium dilakukan di lingkungan buatan yang memungkinkan peneliti untuk mengontrol secara hati-hati variabel mana yang dimanipulasi sambil menjaga agar faktor lain tetap konstan. Eksperimen lapangan dilakukan “di lapangan”, di lingkungan yang alami atau realistis. Eksperimen lapangan memungkinkan peneliti untuk menguji bagaimana hipotesis mereka berlaku untuk “dunia nyata”. Namun, seringkali tidak mungkin bagi peneliti untuk mengontrol semua kemungkinan variabel dalam eksperimen lapangan, sehingga lebih sulit bagi peneliti untuk mengatakan dengan pasti apa yang menghasilkan efek yang diberikan.

martin-dm/E+/GettyImages

Related Posts

Dia