Apa Adaptasi untuk Kelangsungan Hidup Kupu-Kupu Blue Morpho?-



Adaptasi kupu-kupu adalah perilaku atau fitur fisik yang membantu serangga bertahan hidup di lingkungannya. Kupu-kupu morpho biru beradaptasi dengan baik dengan habitat hutan tropis mereka, memiliki adaptasi perilaku dan struktural yang memungkinkan mereka untuk makan, menghindari pemangsa, dan akhirnya bereproduksi. Adaptasi ini terbukti pada semua tahap siklus hidup morpho biru, dari telur hingga dewasa.

Keterangan

Dalam keluarga kupu-kupu yang dikenal sebagai Nymphalidae, ada sekitar 30 spesies dan lebih banyak lagi subspesies kupu-kupu morpho, semuanya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah atau Amerika Selatan. Spesies morpho adalah kupu-kupu besar, beberapa dengan lebar sayap lebih dari 8 inci (200 mm).

Mereka mudah dibedakan dengan sayap birunya yang berwarna-warni, dengan jantan umumnya berwarna lebih cerah daripada betina. Morfo sering disebut kupu-kupu dengan mata di sayapnya. Mata mereka ada di kepala, seperti semua kupu-kupu, tetapi bagian bawah sayapnya berwarna abu-abu dan coklat dengan pola yang membentuk bintik mata besar.

Adaptasi yang Belum Dewasa

Tiga tahap perkembangan (telur, larva, dan pupa) sebelum morpho biru mencapai bentuk dewasanya yang dapat dikenali, semuanya beradaptasi untuk bertahan hidup. Warna telur hijau pucat secara alami menyatu dengan daun tempatnya diletakkan. Pewarnaan telur adaptif ini, yang tidak akan menetas selama satu hingga dua minggu, membantunya menghindari predasi dari burung dan serangga lainnya.

Bentuk larva, atau ulat, dari morpho biru memiliki penampilan yang mencolok. Bercak kuning / hijau cerah diselingi oleh bercak ungu dan jumbai besar rambut. Diperkirakan bentuk ini memecah bentuk khas larva, membuatnya kurang jelas sebagai sasaran hewan pemakan serangga. Bulu-bulu pada ulat mengiritasi pemangsa potensial, yang belajar menghindari larva dengan adaptasi fisik ini.

Kupu-kupu morpho biru dalam tahap kepompong, atau kepompong, sangat rentan terhadap predator karena tidak bergerak. Pada tahap ini, ia telah berubah kembali menjadi warna hijau pucat atau tua sehingga mudah berbaur dengan lingkungannya yang rindang. Pupa membutuhkan waktu beberapa minggu untuk menjadi dewasa dan adaptasi warna membantunya menyamarkan diri saat sedang bertransformasi.

Adaptasi Kupu-Kupu Dewasa

Memiliki sayap biru yang cemerlang mungkin tampak seperti sebuah kewajiban karena akan membuat kupu-kupu itu sangat terlihat oleh pemangsa. Tapi sayap terang ini, saat dikibarkan, juga bisa berfungsi untuk mengejutkan binatang. Bagian bawah sayap itu juga melindungi serangga.

Saat kupu-kupu beristirahat, mereka melipat sayapnya ke atas di atas tubuhnya. Ketika morpho biru melakukan ini, bintik mata yang jelas dan pewarnaan kecoklatan terlihat, bukan biru yang berwarna-warni. Adaptasi struktural ini menghalangi atau menakut-nakuti hewan yang mungkin mengancam kupu-kupu.

Adaptasi Perilaku

Bukan hanya adaptasi fisik atau struktural yang memungkinkan morpho biru hidup di lingkungannya. Beberapa perilakunya, termasuk pilihan makanan dan aktivitas terbangnya, membantu memastikan kelangsungan hidupnya. Sebagai larva, beberapa spesies morpho dapat menjadi kanibal, memastikan kelangsungan hidup mereka ketika makanan langka atau ada terlalu banyak ulat yang bersaing satu sama lain untuk mendapatkan makanan.

Umumnya, larva morpho biru memakan sejumlah spesies tumbuhan yang berbeda termasuk beberapa spesies kacang-kacangan. Pola makan yang bervariasi ini memastikan bahwa jika satu tanaman langka, akan ada tanaman lain yang cocok. Seperti makanan milkweed beracun kupu-kupu raja, beberapa ulat morpho menelan tanaman beracun, membuatnya tidak bisa dimakan.

Perilaku selanjutnya dari larva adalah kemampuannya untuk melepaskan minyak berbahaya. Saat diganggu, larva mengeluarkan zat yang tidak enak dan berbau busuk yang mencegah hewan, termasuk serangga parasit, merusaknya.

Adaptasi kupu-kupu dalam perilaku orang dewasa juga membantu bertahan hidup. Orang dewasa morpho biru dianggap penerbang yang tidak menentu dan kuat, membuat mereka sulit ditangkap oleh predator. Mereka memakan berbagai macam buah busuk dan getah pohon. Variasi dalam perilaku makannya memungkinkan morpho biru dengan mudah menemukan makanan di dalam habitat hutan tropisnya.

Kesu01/iStock/GettyImages

Related Posts