Apa Perbedaan Antara Reaksi Eksergonik dan Endergonik?-



Beberapa reaksi kimia mengkonsumsi energi, dan lainnya melepaskan energi, biasanya dalam bentuk panas atau cahaya. Reaksi eksergonik meliputi pembakaran bensin, karena molekul dalam bensin, seperti oktan, mengandung lebih banyak energi daripada molekul air dan karbon dioksida yang dilepaskan setelah pembakaran bensin. Penggunaan fotosintesis pohon untuk merakit kulitnya dari karbon dioksida dan air adalah endergonik.

Reaksi Biologis

Reaksi endergonik sering ditemukan pada organisme biologis, karena organisme perlu menyusun molekul kompleks seperti lemak dan asam amino, menurut Johnson County Community College. Meskipun reaksi ini menghabiskan energi, organisme memiliki kemampuan untuk menggunakan jenis molekul lain, seperti gula, sebagai bahan bakar. Reaksi endergonik tidak pernah dapat terjadi tanpa sumber listrik.

Energi Aktivasi

Reaksi eksergonik biasanya masih membutuhkan energi untuk memulai, meskipun reaksi akan melepaskan energi setelah selesai. Energi ekstra ini adalah energi aktivasi, yang disimpan sementara oleh molekul sebelum melepaskan energi aktivasi dan sejumlah energi tambahan. Arang membutuhkan sumber energi, seperti korek api, sebelum menyala, meskipun arang melepaskan lebih banyak energi setelah mulai terbakar.

Reaksi Reversibel

Reaksi endergonik juga dikenal sebagai reaksi reversibel. Membakar batang kayu membalikkan reaksi yang digunakan untuk menghasilkan batang kayu, memecah karbohidrat dalam batang kayu dan melepaskan karbon dan air, dengan penambahan sedikit panas. Lebih sulit membalikkan reaksi eksergonik, membakar batang kayu, karena pohon perlu mengumpulkan lebih banyak energi dari matahari untuk merakit batang kayu. Menurut University of Nebraska, Lincoln, reversibilitas bergantung pada berapa banyak energi tambahan yang diperlukan untuk melakukan reaksi balik, bukan apakah reaksi balik itu mungkin.

Diagram Bukit Energi

Diagram bukit energi memberikan tampilan visual yang menunjukkan apakah suatu reaksi bersifat eksergonik atau endergonik. Diagram tersebut mencakup dua sumbu, waktu di bagian bawah dan energi total larutan kimia di samping. Untuk reaksi eksergonik, jumlah energi meningkat sampai larutan memiliki cukup energi aktivasi, dan kemudian turun. Untuk reaksi eksergonik, setelah larutan memiliki energi aktivasi yang cukup, larutan dapat terus naik, atau turun ke tingkat yang lebih rendah yang masih lebih tinggi dari energi awal molekul aslinya.

Jupiterimages/Polka Dot/Getty Images

Related Posts