Apakah CO2 Buruk untuk Planet?-



Terlalu banyak karbon dioksida di atmosfer tidak baik untuk planet atau makhluk hidup lainnya. Sementara CO2 adalah hasil alami dari kehidupan, dan merupakan bagian penting dari siklus pertumbuhan tumbuhan, terlalu banyak CO2 dalam gelembung atmosfer yang mengelilingi Bumi memerangkap panas dari matahari, meningkatkan suhu di Bumi. Jika umat manusia tidak dapat mengurangi keluaran CO2, planet ini menghadapi masa depan yang tidak pasti.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Karbon dioksida menjadi gas beracun jika jumlahnya terlalu banyak di udara yang Anda hirup. Selain efeknya terhadap planet dan atmosfer, keracunan karbon dioksida dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat dan gangguan pernapasan pada manusia dan makhluk bernapas lainnya.

Siklus Karbon

Dalam keadaan normal, CO2 merupakan bagian alami dari siklus kehidupan di Bumi. Hewan dan manusia menghembuskan CO2, dan tanaman menyerap gas dan menghasilkan oksigen. Karbon lewat di antara udara, darat, dan laut saat tumbuhan dan hewan hidup dan mati. Di masa lalu, siklus ini tetap seimbang, dengan keluaran karbon dan penyerapan karbon berjalan relatif merata.

Revolusi Industri mengubah keseimbangan itu. Karbon dioksida yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil untuk panas, transportasi, dan manufaktur mengganggu keseimbangan ini. Siklus karbon yang tidak seimbang mengancam untuk mengubah iklim dan mengubah penggunaan lahan dan habitat hidup.

Bahan Bakar Fosil dan CO2

Saat makhluk hidup dan tumbuhan mati, karbon dalam tubuh mereka kembali ke Bumi. Selama jutaan tahun, panas dan tekanan mengubah sisa karbon tumbuhan dan hewan yang mati ini menjadi gas alam, batu bara, dan minyak bumi. Sejak Revolusi Industri, manusia telah melepaskan CO2 dari bahan bakar ini lebih cepat daripada yang dapat diserap kembali secara alami melalui siklus karbon yang menghasilkan tingkat CO2 yang lebih tinggi di atmosfer. Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS, jumlah CO2 di atmosfer telah meningkat sebesar 40 persen sejak tahun 1750. Dengan meningkatnya jumlah CO2 di atmosfer, hal itu dapat memicu perubahan iklim yang signifikan.

Efek rumah kaca

Ancaman utama dari peningkatan CO2 adalah efek rumah kaca. Sebagai gas rumah kaca, CO2 yang berlebihan menciptakan selubung yang memerangkap energi panas matahari dalam gelembung atmosfer, menghangatkan planet dan lautan. Peningkatan CO2 merusak iklim bumi dengan menyebabkan perubahan pola cuaca.

Menurut EPA, manusia melepaskan 30 miliar ton CO2 ke atmosfer setiap tahun. Karena setiap molekul CO2 dapat bertahan hingga 200 tahun, kelebihan karbon ini dapat memiliki konsekuensi jangka panjang.

Efek Samping Lainnya

Peningkatan CO2 di atmosfer memiliki banyak efek samping. Karena tumbuhan menyerap CO2 sebagai bagian dari siklus pertumbuhannya, peningkatan gas dapat menyebabkan perubahan pertumbuhan pada tumbuhan. Dalam sebuah studi tahun 2008 oleh University of Illinois, para ilmuwan menemukan bahwa kedelai yang ditanam di lingkungan dengan CO2 tinggi kehilangan sebagian pertahanan alaminya terhadap hama. Sebuah studi oleh Universitas Southwestern menunjukkan bahwa peningkatan CO2 mengurangi kandungan protein dari banyak tanaman. Selain itu, tingkat CO2 yang tinggi di lautan dapat memengaruhi pertumbuhan beberapa biota laut, membuat beberapa spesies lebih rentan terhadap pemangsa.

Gudella/iStock/GettyImages

Related Posts