Bagaimana Lahan Basah Menjernihkan Air?-



Gambar lahan basah terkadang menggambarkan daerah berawa dan berumput yang tidak memiliki kehidupan dan keragaman. Yang benar adalah bahwa lahan basah penuh dengan kehidupan yang beragam dan memainkan peran penting dalam ekosistem kita. Mereka menawarkan habitat bagi tumbuhan, serangga, burung yang bermigrasi, mamalia besar seperti rusa besar, mamalia kecil seperti berang-berang atau cerpelai, reptil dan amfibi.

Tergantung dari mana Anda berasal, Anda mungkin pernah mendengar tentang lahan basah yang disebut rawa, rawa, rawa, atau rawa.

Nilai Lahan Basah

Mengapa kita harus melindungi lahan basah? Lahan basah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi membantu memurnikan air dan menyediakan habitat bagi ikan, reptil, burung, dan invertebrata air kecil. Mereka juga bertindak sebagai penyangga hujan berlebih di lingkungan kita. Ketika suatu daerah mendapat banyak hujan, lahan basah menyerap kelebihan air seperti spons.

Saat kering, lahan basah perlahan melepaskan air yang tersimpan. Lahan basah membantu memperlambat proses erosi dengan menjebak sedimen.

Lahan Basah sebagai Pengolahan Air

Saat sedimen, nutrisi berlebih, dan bahan kimia mengalir dari tanah, lahan basah menyaring limpasan sebelum mencapai perairan terbuka. Nutrisi disimpan dan diserap oleh tanaman atau mikroorganisme. Sedimen mengendap di dasar setelah mencapai daerah dengan aliran air yang lambat.

Selain itu, karbon dan gas rumah kaca disimpan di bak cuci di lahan basah alih-alih dilepaskan ke atmosfer. Definisi pemurnian alami ini adalah contoh nilai lahan basah di lingkungan kita.

Mengubah Aliran Air

Rezim air adalah bagaimana sungai dan lahan basah berubah sebagai respons terhadap curah hujan dan aliran air tanah. Ini termasuk berapa banyak air yang ada, serta durasi dan lokasinya. Ada banyak cara rezim air dapat dipengaruhi, terutama oleh manusia. Ini termasuk membendung sungai, memompa air dan membangun bendungan pertanian atau tepian yang mengubah pola drainase.

Dampak Kehilangan Lahan Basah

Ada banyak ancaman terhadap lahan basah. Ekstraksi air, perubahan iklim, tanaman invasif, kebakaran yang tidak terkendali, dan praktik pertanian yang buruk semuanya dapat menyebabkan hilangnya habitat lahan basah. Tanpa lahan basah, lingkungan kita akan terlihat sangat berbeda.

Lahan basah dan vegetasi di dalamnya mencegah erosi. Tanpa lahan basah, akan ada peningkatan sedimen di badan air yang mencegah cahaya mencapai tumbuhan air. Tingkat sedimen yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan habitat air menjadi tidak cocok untuk hewan air.

Tanpa lahan basah, nutrisi dalam jumlah besar akan dilepaskan ke sungai dan danau alih-alih disaring. Nutrisi yang berlebihan akan menyebabkan tumbuhan dan alga tumbuh dengan kecepatan yang meningkat, berpotensi menciptakan ledakan alga yang menghalangi cahaya dan menghabiskan semua oksigen di area perairan. Garam akan bergerak lebih dekat ke permukaan dan memperlambat pertumbuhan tanaman, dan asam dan logam dapat dilepaskan ke tanah, dan kemudian air, jika lahan basah tidak ada untuk menyaringnya terlebih dahulu.

Ketahanan terhadap Bahaya Alam

Selain menghemat air untuk periode kekeringan dan menyerap kelebihan air pada saat banjir, lahan basah mampu memberikan ketahanan lingkungan terhadap sejumlah bencana alam lainnya. Mereka dapat menjadi penghalang alami terhadap kebakaran dan membantu mengurangi frekuensi peristiwa kebakaran. Rawa-rawa di sepanjang garis pantai juga dapat mengurangi tinggi gelombang dan kecepatan angin sebelum mencapai garis pantai, mengurangi kerusakan akibat badai secara keseluruhan.

Meningkatkan Pengelolaan Lahan Basah

Penting untuk melanjutkan konservasi lahan basah. Rehabilitasi dan pemulihan lahan basah merupakan peluang bagus untuk perbaikan, serta pemantauan lingkungan yang berbeda untuk menentukan apakah kualitas lahan basah meningkat atau menurun dari waktu ke waktu. Ada praktik lain, seperti menangkap nutrisi dan garam dari pertanian sebelum mencapai badan air, yang akan membantu meningkatkan kualitas air. Nilai lahan basah di lingkungan kita tidak bisa diremehkan.

Lahan basah sungai Olifants di sabana, gambar Taman Nasional Kruger oleh Lars Lachmann dari Fotolia.com

Related Posts