Bagaimana Polusi Tanah Mempengaruhi Lingkungan?-



Kegiatan industri dan pertanian seringkali melepaskan zat pencemar ke lingkungan yang dapat mengganggu berbagai spesies yang hidup dalam suatu ekosistem. Dari toksisitas hingga radioaktivitas, kontaminan dapat memiliki berbagai efek negatif pada organisme hidup. Efek ini tergantung pada sifat kontaminan dan berapa lama mereka bertahan di lingkungan. Berbagai jenis polusi tanah dapat sangat mempengaruhi kehidupan hewan dan tumbuhan dalam suatu ekosistem, dan dapat mengganggu fungsi ekosistem secara keseluruhan. Proses seperti fitoremediasi sedang digunakan untuk membantu memerangi efek negatif dari pencemaran tanah terhadap lingkungan.

Sumber dan Jenis Pencemaran

Dari rembesan TPA hingga tumpahan bahan kimia hingga pembuangan ilegal, polusi tanah dapat berasal dari berbagai sumber. Sayangnya, polusi skala kecil memasuki tanah secara teratur, seringkali tanpa sepengetahuan siapa pun. Bukti polusi yang stabil dan terlokalisasi sering terdeteksi bertahun-tahun setelah terjadi.

Tumpahan minyak adalah beberapa peristiwa pencemaran tanah yang lebih penting karena sering terdeteksi saat terjadi. Pada September 2013, seorang petani menemukan minyak merembes dari bawah ladang gandumnya di dekat Tioga, North Dakota. Tumpahan minyak, yang bocor total sekitar 20.000 barel, akhirnya dilacak ke pipa milik Tesoro Corporation. Tumpahan minyak atau minyak bumi berbahaya karena beracun, mudah terbakar, dan berpotensi meledak. Jenis lain dari bahaya terkait polusi yang dipertimbangkan oleh EPA termasuk reaktivitas kimia dan radioaktivitas.

Kontaminan dan Efek Logam

Pencemaran tanah terjadi ketika zat berbahaya bercampur dengan tanah alami. Kontaminan buatan ini melekat pada partikel tanah atau terperangkap di dalam tanah, dan dapat berdampak buruk pada ekosistem. Polutan tanah dapat dikategorikan sebagai logam atau organik .

Arsenik adalah polutan logam yang digunakan dalam beberapa proses manufaktur dan industri, termasuk yang dilakukan di lahan pertambangan dan pertanian. Ketika tanaman menyerap arsenik, itu dapat mengganggu proses metabolisme dan menyebabkan kematian sel.

Timbal adalah polutan logam lain yang dapat mempengaruhi semua jenis organisme di lingkungan. Dilepaskan ke lingkungan dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan proses pembakaran lainnya, timbal juga dapat disimpan di darat sebagai terak, debu, atau lumpur. Timbal dapat mengganggu sistem saraf hewan dan mengganggu kemampuannya untuk mensintesis sel darah merah. Efek ini bisa menjadi lebih dramatis dan mematikan karena konsentrasi timbal dalam lingkungan meningkat.

Kontaminan dan Efek Organik

Kontaminan organik (seperti DDT atau Dieldrin) juga menjadi perhatian. Bahan kimia ini biasa digunakan dalam produksi industri setelah Perang Dunia II. Sering disebut sebagai polutan organik persisten (POP), banyak dari bahan kimia ini tetap berada di lingkungan lama setelah penggunaan awal yang dimaksudkan. POPs telah dikaitkan dengan penurunan populasi, penyakit dan kelainan pada berbagai jenis satwa liar. Bahan kimia ini juga dapat berpengaruh pada perilaku dan kemampuan reproduksi ikan, burung, dan organisme lainnya.

Fitoremediasi: Membersihkan Situs yang Terkontaminasi

Sementara tanaman dapat sangat terpengaruh oleh pencemaran tanah, mereka juga dapat digunakan untuk membersihkan tempat yang terkontaminasi melalui proses yang disebut fitoremediasi . Pertama kali diuji pada awal 1990-an, fitoremediasi menggunakan tanaman untuk mengeluarkan kontaminan dari tanah atau air tanah dan sekarang digunakan di ratusan lokasi yang terkontaminasi di seluruh Amerika Serikat.

Pohon yang secara eksplisit ditanam untuk fitoremediasi di sebuah lokasi di Oregon telah terbukti menyerap senyawa organik beracun dari tanah yang tercemar. Jenis tanaman lain yang digunakan dalam fitoremediasi termasuk bunga matahari, sawi, dan rumput India.

Fitoremediasi dan jenis bioremediasi lainnya (menggunakan mikroorganisme untuk membersihkan polutan) merupakan teknologi yang mungkin patut dipertimbangkan dalam upaya membalikkan efek pencemaran terhadap lingkungan.

Visi Digital./Visi Digital/Getty Images

Related Posts