Faktor Pembatas dalam Ekosistem-



Ekosistem mewakili komunitas tumbuhan dan hewan di wilayah tertentu yang mengandung unsur abiotik dan biotik untuk membantunya berhasil dan berkembang. Abiotik mengacu pada unsur-unsur tak hidup dalam komunitas ekologi ini, seperti air dan udara, dan pengaruh kimia lainnya seperti iklim dan pH. Biotik mendefinisikan semua bakteri hidup, tumbuhan dan hewan di dalamnya. Karena suatu ekosistem bergantung pada serangkaian kondisi kompleks untuk membantunya berhasil, seperti ketersediaan makanan dan air, masalah apa pun pada batas minimum atau batas tertingginya merupakan faktor pembatas bagi komunitas.

TL;DR (Terlalu Panjang; Tidak Dibaca)

Faktor pembatas ekosistem termasuk penyakit, perubahan iklim dan cuaca yang parah, hubungan predator-mangsa, pengembangan komersial, pencemaran lingkungan dan banyak lagi. Kelebihan atau penipisan salah satu faktor pembatas ini dapat menurunkan dan bahkan menghancurkan habitat.

Kekeringan, Banjir dan Iklim

Tidak diperlukan pendidikan lanjutan untuk mengetahui bahwa suatu daerah di bawah kekeringan yang konsisten gagal berkembang. Perubahan iklim dan peningkatan suhu di seluruh dunia merupakan faktor pembatas bagi semua ekosistem, termasuk di mana manusia hidup, karena mempengaruhi kemampuan komunitas untuk berkembang dan berhasil. Ketika iklim berubah secara drastis, dan bukan merupakan bagian dari siklus ritme alami suatu ekosistem, ia menjadi faktor yang membatasi atau bahkan dapat merusak ekosistem.

Hubungan Predator-Mangsa

Siklus alami kehidupan dalam suatu ekosistem membutuhkan keseimbangan antara unsur hidup dan unsur tak hidup di dalamnya. Ketika keseimbangan tidak lagi ada, itu menjadi faktor pembatas masyarakat. Ambil contoh, hubungan predator-mangsa. Predator yang ada dalam suatu ekosistem menjaga mangsa agar tidak kelebihan populasi, dan ini menjaga keseimbangan. Tetapi jika agen luar menghilangkan pemangsa di komunitas, seperti pemburu manusia yang membunuh serigala atau singa gunung, mangsa akan kelebihan populasi dan mempengaruhi ketersediaan makanan di dalam komunitas.

Perambahan Manusia dan Polusi

Perambahan dan polusi manusia tidak hanya mengubah ekosistem, dalam beberapa kasus, mereka dapat menghancurkannya sepenuhnya. Pada tahun 1970, Kongres mengadopsi Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional untuk melindungi lingkungan, dan beberapa tahun kemudian, mereka mengesahkan pembentukan Badan Perlindungan Lingkungan untuk menegakkan peraturan, undang-undang, dan kebijakannya.

Peraturan ini dibuat untuk melindungi lingkungan dan spesies terancam dari ancaman kepunahan karena pembangunan atau polusi. Udara bersih, tanah bersih, dan air bersih semuanya diperlukan agar bagian hidup dalam komunitas ekologis dapat berkembang. Penghapusan undang-undang ini dan perubahan kebijakan dapat menyebabkan kehancuran elemen yang membuat dunia, dan ekosistemnya yang bervariasi, menjadi marmer biru yang berkembang pesat di luar angkasa.

Roman_Makedonsky/iStock/GettyImages

Related Posts