Pentingnya Hujan untuk Kehidupan di Bumi-



Sebagian besar permukaan bumi tertutup air — dan sebagian besar adalah air yang tidak dapat kita minum. 97 persen air bumi adalah air laut asin yang tidak berguna bagi sebagian besar tumbuhan dan hewan yang hidup di darat. Itu sebabnya hujan dan salju sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Curah hujan mendukung kehidupan di darat dengan air bebas garam.

Siklus Hidrologi

Hujan dan salju adalah bagian dari proses yang lebih besar yang disebut siklus hidrologi, yang mengangkut air dari laut ke darat dan kembali lagi. Radiasi matahari menghangatkan lautan dan mendorong penguapan, yang meninggalkan garam laut. Angin membawa uap air ini ke atas tanah, di mana ia mengembun membentuk awan dan jatuh kembali ke tanah sebagai presipitasi. Curah hujan ini pada gilirannya memberi makan danau dan sungai yang pada akhirnya membawa air kembali ke laut. Hanya 0,001 persen air bumi ditemukan di atmosfer pada satu waktu, namun atmosfer berfungsi sebagai saluran yang mengangkut air dari laut ke daratan.

Kehidupan air

Organisme akuatik yang hidup di air tawar, seperti trout dan lele di sungai atau tanaman air di kolam, bergantung pada curah hujan. Tanpanya, tidak akan ada yang bisa mengisi ulang badan air yang mereka huni. Curah hujan itu tidak selalu harus berupa hujan, tentunya karena salju yang menumpuk di lereng gunung selama musim dingin mencair dan memberi makan aliran dan sungai di musim semi. Konsentrasi garam penting untuk banyak bentuk kehidupan; kebanyakan ikan air tawar, misalnya, tidak bisa hidup di air asin dan sebaliknya.

Kehidupan

Curah hujan memasok air yang dibutuhkan organisme darat – baik secara langsung dalam bentuk hujan yang jatuh ke tanah tempat tanaman tumbuh, atau secara tidak langsung dalam bentuk danau, sungai, dan kolam tempat hewan dapat minum. Sel hewan dan manusia terdiri dari 90 persen air, jadi tanpa air tawar, sebagian besar kehidupan tidak akan ada. Anda dapat melihat pentingnya hujan bagi kehidupan di darat jika Anda melihat lingkungan seperti Gurun Sahara, yang menerima curah hujan kurang dari tiga inci per tahun, dibandingkan dengan 33,3 inci rata-rata tahun di Chicago. Berkat kelangkaan hujan dan salju di Sahara, hanya ada sedikit kehidupan tumbuhan dan hewan.

Air tanah

Beberapa presipitasi bertemu dengan nasib lain: perlahan merembes ke dalam tanah dan menembus lapisan batuan berpori menjadi air tanah. Air tanah ini juga berperan penting bagi kehidupan baik secara langsung maupun tidak langsung. Mata air dari akuifer bawah tanah memasok sungai dan kolam, dan manusia telah menggunakan air tanah sejak dahulu kala baik untuk minum maupun mengairi tanaman. Air tanah sangat penting bagi kehidupan selama musim kemarau, karena mata air mungkin satu-satunya sumber air bersih yang tersedia selama masa-masa tersebut.

Kichigin/iStock/GettyImages

Related Posts